Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supernova Paling Ikonik Ini Ternyata Punya Struktur Unik, Seperti Apa?

Kompas.com - 03/09/2023, 09:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Belum lama ini, para ilmuwan NASA memulai penelitian terhadap salah satu supernova paling ikonik yang ditemukan pada Februari 1987.

Supernova 1987A (SN 1987A) merupakan ledakan bintang yang terletak 168.000 tahun cahaya di Awan Magellan Besar (Large Magellanic Cloud).

Dilansir dari Phys, Jumat (1/9/2023), supernova tersebut telah sejak lama menjadi target pengamatan yang cukup intens, terutama pada panjang gelombang mulai dari sinar gamma yang dipancarkan hingga gelombang radio selama hampir 40 tahun.

Kali ini, melalui pengamatan terbaru yang dilakukan ilmuwan NASA menggunakan NIRCam (Kamera Inframerah Dekat) yang ada pada Teleskop Luar Angkasa James Webb, mengungkapkan petunjuk penting.

Pengamatan baru dengan teleskop yang lebih canggih tersebut berhasil memberikan petunjuk penting dalam memahami bagaimana supernova berkembang dari waktu ke waktu.

Baca juga: Supernova Terjauh Ini Diprediksi Astronom Terlihat Lagi Tahun 2037

Struktur unik supernova 1987A

Foto supernova 1987A yang diambil teleskop James Webb tersebut memperlihatkan struktur pusat, yang sebelumnya tidak diketahui. Struktur unik tersebut mirip lubang kunci.

Pada bagian tengah ini, dipenuhi gas dan debu yang menggumpal yang dilontarkan oleh ledakan supernova.

Para peneliti menjelaskan bahwa debu-debu di pusat supernova ikonik ini sangat padat, bahkan membuat cahaya inframerah-dekat yang dideteksi teleskop Webb tidak dapat menembusnya, sehingga membentuk 'lubang' gelap di pusatnya yang tampak seperti lubang kunci tersebut.

Selain itu, analisis mereka juga menjelaskan tentang adanya cincin ekuator yang terang mengelilingi lubang kunci bagian dalam, yang membentuk pita di sekeliling bagian dalam yang menghubungkan dua lengan cincin luar yang berbentuk jam pasir.

Cincin ekuator yang terbentuk dari materi yang dilontarkan puluhan ribu tahun sebelum ledakan supernova itu terdiri dari bintik-bintik panas yang terang dan muncul saat gelombang kejut menghantam cincin tersebut.

Pengamatan baru pun menunjukkan bintik-bintik tersebut juga ditemukan di bagian luar cincin, dengan pancaran yang menyebar. Peneliti menyebut, ini merupakan lokasi di mana guncangan supernova menghantam lebih banyak materi di luar cincin.

Baca juga: Ledakan Supernova ini Bersinar 2 Kali Lebih Terang di Alam Semesta

Kendati struktur-struktur ini sebelumnya telah diamati dalam berbagai tingkatan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Observatorium Sinar-X Chandra, namun sensitivitas dan resolusi spasial milik teleskop James Webb tidak tertandingi.

Teknologi yang disematkan pada teleskop Webb ini pun berhasil mengungkap detail fitur baru pada sisa-sisa supernova paling ikonik itu, yakni struktur yang menyerupai bulan sabit kecil.

Struktur unik supernova tersebut merupakan bagian dari lapisan gas paling luar yang keluar dari ledakan supernova.

Berbagai teleskop luar angkasa telah mengamati supernova ini selama puluhan tahun sejak ditemukan, namun masih ada beberapa misteri yang belum terungkap. Terutama tentang bintang neutron yang semestinya terbentuk setelah ledakan supernova.

Untuk dapat mempelajari lebih banyak tentang supernova ini, teleskop James Webb akan terus mengamati SN 1987A dari waktu ke waktu.

Teleskop luar angkasa James Webb juga akan terus berkolaborasi dengan teleskop Hubble, Chandra, dan observatorium lainnya untuk memberikan wawasan baru tentang masa lalu dan masa depan supernova legendaris ini.

Baca juga: Apa Itu Supernova dan Bagaimana Proses Terjadinya? Ini Penjelasan Sains

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com