Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Manusia Gunakan Alas Kaki 148.000 Tahun Lalu Ditemukan

Kompas.com - 02/09/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melihat orang menggunakan sepatu atau sandal adalah hal biasa di dunia modern. Tapi, pernahkah Anda bertanya sejak kapan manusia menggunakan alas kaki untu kehidupan sehari-harinya?

Analisis baru terhadap jejak kaki kuno di Afrika Selatan menunjukkan bahwa manusia yang membuat jejak kaki tersebut telah mengenakan sandal bersol keras sekitar 148.000 tahun yang lalu.

Baca juga: 5 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki untuk Kesehatan

Meski para peneliti belum memberikan kesimpulan pasti mengenai penggunaan alas kaki di masa lalu, karakteristik jejak kaki yang tidak biasa ini mungkin memberikan bukti tertua bahwa manusia telah menggunakan alas kaki untuk melindungi kaki mereka dari batu tajam di Zaman Batu Tengah.

Jejak kaki kuno

Mengutip IFL Science, Jumat (1/9/2023) peneliti memeriksa jejak kaki yang terpelihara dengan baik yang tertinggal pada lempengan batu di tiga lokasi berbeda di pantai Cape.

Baca juga: Sejak Kapan Kucing Didomestikasi?

Berdasarkan usia batuan dan sedimen lain di dekatnya, para peneliti memperkirakan bahwa jejak yang ditemukan di situs bernama Kleinkrantz mungkin berusia antara 79.000 hingga 148.000 tahun.

Tidak seperti jejak kaki manusia yang bertelanjang kaki, jejak kaki ini tidak menunjukkan jari kaki, namun menunjukkan ujung anterior yang membulat, tepian yang tajam, dan kemungkinan adanya titik pengikat tali.

Tanda serupa ditemukan di situs bernama Goukamma diperkirakan telah ditinggalkan antara 73.000 dan 136.000 tahun yang lalu, sementara contoh terakhir ditemukan di The Woody Cape di Taman Nasional Gajah Addo.

Ukuran jejak sepertinya merupakan hominin dewasa berukuran kecil.

Untuk menguji kesimpulan ini, para peneliti membuat jejak kaki mereka sendiri dengan menggunakan sandal yang menyerupai dua pasang sepatu yang digunakan secara historis oleh masyarakat Pribumi San di Afrika bagian selatan, yang keduanya saat ini disimpan di museum.

Eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan alas kaki bersol keras di pasir basah meninggalkan bekas dengan tepian yang tajam, tidak ada bekas jari kaki, dan lekukan di pertemuan tali kulit dengan sol seperti tanda di Kleinkrantz.

"Meski kami tidak mempertimbangkan bukti yang konklusif, kami menafsirkan ketiga tersebut menunjukkan adanya hominin bersepatu yang menggunakan sandal bersol keras," tulis para peneliti.

Baca juga: Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki di Atas Rumput

Alasan memakai alas kaki

Peneliti lantas menjelaskan ada alasan mengapa mereka menggunakan alas kaki. Menurut peneliti mencari makan di pesisir melibatkan aktivitas memanjat bebatuan tajam sekaligus menimbulkan risiko menginjak bulu babi.

"Pada Zaman Batu Tengah, luka robek pada kaki bisa berbahaya. Dalam skenario ini, sandal bisa menjadi penyelamat

Keengganan para peneliti untuk membuat pernyataan yang berani dapat dimengerti mengingat sulitnya menafsirkan jejak batu, ditambah dengan fakta bahwa tidak ada alas kaki asli dari Zaman Batu Tengah yang pernah ditemukan.

Sandal kulit apa pun dari periode tersebut pasti sudah lama membusuk.

Sebelum penelitian ini, indikasi tertua penggunaan alas kaki berasal dari dua cetakan yang ditinggalkan anak-anak Neanderthal di sebuah gua di Yunani 130.000 tahun lalu.

Jejak Neanderthal lainnya di Prancis juga telah ditafsirkan sebagai bukti adanya kaki bersepatu, meskipun kedua kasus tersebut masih menjadi bahan perdebatan.

Kendati belum memberikan kesimpulan akhir, berdasarkan analisis mereka peneliti berspekulasi bahwa manusia mungkin memang memakai alas kaki saat melintasi permukaan bukit pada Zaman Batu Tengah.

Studi dipublikasikan di jurnal Ichnos.

Baca juga: Sandal Berusia 1.700 Tahun Ditemukan di Norwegia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com