Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2023, 10:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah kucing domestik telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Para peneliti telah mengungkap awal mula nenek moyang kucing domestik melalui sejumlah penemuan.

Selengkapnya, merangkum National Geographic, berikut adalah sejarah singkat nenek moyang kucing domestik.

Apa nenek moyang kucing domestik?

Ketika para migran mencapai Polandia sekitar 6.000 tahun yang lalu dan mulai mengubah hutan menjadi padang rumput terbuka serta ladang pertanian, hewan pengerat dan kucing liar, yang merupakan nenek moyang kucing domestik, mulai menetap.

Peneliti menemukan sisa-sisa kerangka kucing liar Timur Dekat di empat gua Polandia, dekat pemukiman pertanian awal.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Kucing Purba Bertaring Pedang

Adapun Timur Dekat adalah istilah yang sering digunakan oleh arkeolog dan sejarawan untuk merujuk kepada kawasan Levant atau Syam (sekarang Palestina, Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Yordania), Anatolia (sekarang Turki), Mesopotamia (Irak dan Suriah timur), dan Plato Iran (Iran).

Salah satu penemuan penting untuk menggali jejak kucing domestik adalah penemuan humerus kucing atau tulang kaki panjang yang tertanam di lapisan sedimen dengan wadah keramik.

Namun, Magdalena Krajcarz, pemimpin studi dan arkeozoolog di Universitas Nicolaus Copernicus, Polandia, mengatakan bahwa tidak pasti apakah kucing itu benar-benar memiliki hubungan dengan manusia.

Pasalnya, orang-orang Neolitik terkadang mengunjungi gua dan pemangsa mungkin membawa tulang itu ke dalam gua. Tetapi, kehadiran kucing menunjukkan bahwa mereka dapat hidup bersama dengan manusia, yang berarti suatu langkah penting dalam perjalanan domestikasi kucing.

Baca juga: Bagaimana Kucing Purba Bertaring Pedang Bisa Sakit Radang Sendi?

Semua kucing domestik modern adalah keturunan dari kucing liar Timur Dekat, yang pertama kali dijinakkan di Timur Dekat sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Menurut makalah yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, penemuan kucing liar Timur Dekat di Eropa juga menjadi temuan yang penting.

Salah satunya, para ilmuwan juga menemukan tulang empat ekor kucing liar Eropa, kerabat asli kucing liar Timur Dekat, di gua yang sama. Ini berarti, kucing liar Timur Dekat dipastikan sudah bertemu dengan kerabat jauh ketika mereka mencapai rumah baru.

Bagaimana kucing didomestikasi?

Para arkeolog menduga bahwa kucing liar Timur Dekat, yang berukuran sedikit lebih besar, tetapi bentuknya hampir identik dengan kucing rumah modern, mulanya pergi dari gurun untuk mendapatkan makanan dengan lebih mudah, seperti tikus rumah yang berlarian melalui peternakan di Fertile Crescent.

Baca juga: Seperti Apa Cara Baru Steril Kucing Betina?

Krajcarz menjelaskan, serigala dan babi juga diperkirakan memulai jalur domestikasi dengan cara yang sama.

Orang-orang mungkin menoleransi kehadiran hewan berbulu tersebut dan menghargai kegunaan mereka untuk mengontrol populasi hewan pengerat hingga akhirnya kucing diizinkan untuk masuk ke rumah.

Pemakaman kucing domestik tertua yang diketahui (berusia 9.500 tahun) ditemukan pada tahun 2004 di pulau Siprus, di selatan daratan Turki.

Di samping kuburan kucing berusia delapan bulan itu, terdapat artefak dekoratif, yang termasuk kerang dan batu yang dipoles, dan sisa-sisa orang berusia 30 tahun (yang jenis kelaminnya tidak diketahui) dan diduga sebagai pemilik kucing tersebut.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Kentut?

Karena tidak ada kucing liar asli di Siprus, beberapa ilmuwan berpikir pelaut membawa kucing ke pulau itu sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Sebenarnya, masih banyak pertanyaan tentang perubahan genetik dan gaya hidup yang mengubah kucing liar menjadi kucing domestik.

Krajcarz berharap, analisis genetik di masa mendatang dapat mengungkapkan sejarah lengkap perjalanan kucing liar dari gurun ke ladang pertanian hingga ke sofa hangat di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com