Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolita, Orca Tertua yang Hidup di Penangkaran Dilaporkan Mati

Kompas.com - 23/08/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Orca bernama Lolita yang telah menghabiskan lebih dari 50 tahun di penangkaran, dilaporkan telah mati pada 19 Agustus lalu.

Lolita sebenarnya dijadwalkan akan dilepaskan di tempat barunya di perairan Pasifik, Northwest.

Sayangnya, rencana itu tidak pernah terjadi karena orca tertua yang telah hidup di penangkaran itu mati sebelum menikmati rumah barunya.

Lolita sempat menerima perawatan medis setelah menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan selama beberapa hari.

Penjaganya menduga kematian orca yang juga dikenal sebagai paus pembunuh itu ada hubungannya dengan penyakit ginjal, namun hal ini belum diketahui secara pasti.

Orca tertua di penangkaran

Dilansir dari Live Science, Selasa (22/8/2023) Lolita yang dikenal juga dengan nama Tokitae atau Toki adalah orca betina berusia 57 tahun.

Baca juga: Hidup di Penangkaran 50 Tahun, Orca bernama Lolita Dibebaskan

Pada saat kematiannya, Lolita adalah orca tertua kedua di penangkaran setelah Corky, seekor orca jantan berusia 58 tahun yang tinggal di SeaWorld San Diego.

Lolita tiba di Miami Seaquarium pada tahun 1970 setelah sekelompok pria menangkapnya dan 79 orca lainnya di sebuah teluk di Pulau Whidbey, Washington dalam salah satu peristiwa penangkapan orca terbesar dan paling dikutuk dalam sejarah.

Setelah itu, mamalia laut itu pun menghabiskan sebagian besar hidupnya melakukan trik di kolam akuarium, yang merupakan kolam akuarium terkecil di Amerika Utara.

Pada bulan Maret 2022, Lolita pensiun dari pertunjukan tersebut.

Keputusan untuk merelokasi Lolita ke perairan asalnya diumumkan pada tanggal 30 Maret 2022 pada konferensi pers yang diadakan bersama oleh The Dolphin Company, pemilik Miami Seaquarium, dan kelompok konservasi Friends of Lolita, yang telah berkampanye agar Lolita dilepaskan.

Lolita sudah terlalu tua untuk dilepaskan di alam liar, sehingga organisasi tersebut berencana memindahkannya ke 'kandang' laut yang baru.

Baca juga: Mengapa Paus Orca Menenggelamkan Kapal?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com