Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lolita, Orca Tertua yang Hidup di Penangkaran Dilaporkan Mati

KOMPAS.com - Orca bernama Lolita yang telah menghabiskan lebih dari 50 tahun di penangkaran, dilaporkan telah mati pada 19 Agustus lalu.

Lolita sebenarnya dijadwalkan akan dilepaskan di tempat barunya di perairan Pasifik, Northwest.

Sayangnya, rencana itu tidak pernah terjadi karena orca tertua yang telah hidup di penangkaran itu mati sebelum menikmati rumah barunya.

Lolita sempat menerima perawatan medis setelah menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan selama beberapa hari.

Penjaganya menduga kematian orca yang juga dikenal sebagai paus pembunuh itu ada hubungannya dengan penyakit ginjal, namun hal ini belum diketahui secara pasti.

Orca tertua di penangkaran

Dilansir dari Live Science, Selasa (22/8/2023) Lolita yang dikenal juga dengan nama Tokitae atau Toki adalah orca betina berusia 57 tahun.

Pada saat kematiannya, Lolita adalah orca tertua kedua di penangkaran setelah Corky, seekor orca jantan berusia 58 tahun yang tinggal di SeaWorld San Diego.

Lolita tiba di Miami Seaquarium pada tahun 1970 setelah sekelompok pria menangkapnya dan 79 orca lainnya di sebuah teluk di Pulau Whidbey, Washington dalam salah satu peristiwa penangkapan orca terbesar dan paling dikutuk dalam sejarah.

Setelah itu, mamalia laut itu pun menghabiskan sebagian besar hidupnya melakukan trik di kolam akuarium, yang merupakan kolam akuarium terkecil di Amerika Utara.

Pada bulan Maret 2022, Lolita pensiun dari pertunjukan tersebut.

Keputusan untuk merelokasi Lolita ke perairan asalnya diumumkan pada tanggal 30 Maret 2022 pada konferensi pers yang diadakan bersama oleh The Dolphin Company, pemilik Miami Seaquarium, dan kelompok konservasi Friends of Lolita, yang telah berkampanye agar Lolita dilepaskan.

Lolita sudah terlalu tua untuk dilepaskan di alam liar, sehingga organisasi tersebut berencana memindahkannya ke 'kandang' laut yang baru.

Orca di penangkaran

Di alam liar, umur rata-rata orca betina adalah 46 tahun, tetapi beberapa dapat hidup hingga 80 atau 90 tahun, menurut organisasi Whale and Dolphin Conservation (WDC) yang berbasis di Inggris.

Sedangkan umur rata-rata paus pembunuh jantan hanya 30 tahun, meski beberapa dapat hidup antara 50 hingga 60 tahun. Namun, orca di penangkaran jarang bisa hidup selama itu.

Orca yang hidup di penangkaran pun jarang dikembalikan ke alam liar.

Satu-satunya orca penangkaran yang dilepasliarkan adalah Keiko, yang terkenal membintangi film Free Willy pada tahun 1993.

Keiko dibebaskan pada tahun 2002 setelah petisi besar-besaran untuk pembebasannya, tetapi dia mati karena pneumonia di perairan Norwegia pada tahun 2003, yang memicu kekhawatiran bahwa orca tidak dapat diintegrasikan kembali ke alam liar.

Namun dalam film dokumenter BBC Frozen Planet II, orca yang sebelumnya hidup di penangkaran Rusia difilmkan berburu dan bermain dengan sekumpulan orca, menunjukkan bahwa integrasi penuh ke alam liar adalah mungkin.

Orca di penangkaran sangat kontroversial.

Menurut Whale and Dolphin Conservation, sejak 1961 ketika orca liar pertama ditangkap, 174 orca telah mati di penangkaran, tidak termasuk 30 bayi yang keguguran atau lahir mati dari induk yang sedang hamil.

Sementara, paus pembunuh yang bisa bertahan hidup di penangkaran memiliki kualitas hidup yang buruk dan dapat menderita berbagai macam masalah kesehatan seperti gangguan pada sirip dan kerusakan gigi.

Orca di penangkaran juga memiliki dapat menderita gangguan perilaku karena terisolasi dari orca lain. Mamalia laut ini pun bisa depresi sampai-sampai menyakiti diri sendiri atau menjadi sangat agresif.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/23/110000823/lolita-orca-tertua-yang-hidup-di-penangkaran-dilaporkan-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke