Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Buaya Bisa Bergerak Cepat karena Tangisan Bayi

Kompas.com - 10/08/2023, 10:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan buaya mampu mengidentifikasi bayi manusia lemah dan berpotensi rentan berdasarkan suara tangisnya.

Suara tangisan bayi selaras dengan anak kera besar lain, sehingga membuat reptil ini mampu mengenali rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan bayi, bahkan lebih baik daripada manusia.

Menurut Nicolas Grimault dari University of Lyon di Perancis, buaya mengandalkan perubahan frekuensi daripada nada. Saat mereka mendengarnya, buaya bergerak cepat ke arah bayi manusia, simpanse, dan bonobo yang tertekan.

Baca juga: Seperti Apa Buaya Terbesar di Dunia yang Hidup di Penangkaran?

"Sangat menarik bahwa buaya dapat mengumpulkan informasi tangisan bayi primata, benar-benar tidak terduga," katanya.

Respon buaya pada tangisan bayi

Dikutip dari New Scientist, Rabu (9/8/2023) untuk menguji respons buaya, Grimault dan rekannya menggunakan rekaman tangisan 24 bayi hominid.

Termasuk di antaranya 12 manusia (Homo sapiens), enam bonobo (Pan paniscus) yang ditangkap di kebun binatang Eropa, dan enam simpanse liar (Pan troglodytes) yang tinggal di Uganda.

Bayi bonobo dan simpanse menangis dalam berbagai tingkat kesusahan dalam keadaan alami, seperti saat konflik dengan kera lain atau saat jauh dari induknya. 

Sedangkan bayi manusia, menangis baik selama waktu mandi di rumah dengan orang tua mereka, atau selama vaksinasi di pusat kesehatan.

Baca juga: Bukti Buaya Betina Bisa Bertelur Tanpa Kawin Ditemukan

Peneliti kemudian menganalisis 18 variabel akustik pada setiap file suara untuk mengidentifikasi pola mana yang dikaitkan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Peneliti kemudian menempatkan dua pengeras suara besar di masing-masing empat kolam di kebun binatang Crocoparc di Maroko.

Setiap kolam menampung hingga 25 buaya Nil jantan dan betina dewasa (Crocodylus niloticus).

Peneliti memutar rekaman tangis bayi selama 30 detik untuk setiap kelompok, setidaknya dengan selang waktu 10 menit, dimulai satu jam setelah taman ditutup.

Buaya ternyata menanggapi tangisa dari ketiga spesies tersebut dengan memutar kepala, berenang ke arah suara dan terkadang bahkan menggigit speaker.

“Buaya biasanya adalah hewan yang tidak bergerak. Jadi, ketika Anda memutar rekaman tangisan bayi dan Anda mendapati lima atau tujuh buaya tiba-tiba berdiri dan bergerak, itu adalah reaksi yang cukup kuat,” kata Grimault.

Baca juga: Seperti Apa Spesies Baru Buaya Asia yang Ditemukan di Thailand?

Reaksi buaya lebih kuat ketika rekaman memiliki lebih banyak karakteristik akustik non-linier dan energi yang lebih intens pada frekuensi yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com