KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa buaya betina dapat bertelur tanpa kawin.
Ilmuwan menyebut kemampuan ini merupakan strategi reproduksi yang mungkin berevolusi dari zaman dinosaurus.
Pada tahun 2018, seekor buaya Amerika betina (Crocodylus acutus) yang hidup di penangkaran selama 16 tahun, bertelur.
Dikutip dari Science Alert, Rabu (7/6/2023) analisis genetik dari tim ilmuwan Amerika Serikat mengungkapkan buaya tersebut menghasilkan telur tanpa pasangan jantan.
Proses reproduksi ini sering disebut partenogenesis atau dikenal juga dengan 'kelahiran perawan'.
Baca juga: Buaya Mampu Berkembang Biak di Sungai Beracun, Ini Buktinya
Meskipun telur buaya betina ini tidak menetas, namun ini adalah penemuan mencengangkan di cabang kerajaan hewan baru di mana kelahiran perawan telah didokumentasikan pada buaya dan sebelumnya burung.
Temuan ini menunjukkan bahwa nenek moyang purba buaya yaitu dinosaurus, mungkin memiliki kemampuan reproduksi yang menakjubkan itu juga.
Sebagai informasi buaya dan burung adalah anggota hidup dari kelompok reptil yang disebut archosaurs.
"Penemuan menawarkan wawasan tentang kemungkinan kemampuan reproduksi kerabat archosauria yang telah punah, terutama anggota Pterosauria dan Dinosauria," tulis Warren Booth, ahli biologi evolusi dari Virginia Tech.
Fenomena buaya betina bertelur tanpa jantan ini menjadi sesuatu yang menarik bagi para ilmuwan. Namun, proses reproduksi yang dikenal sebagai 'kelahiran perawan' ini adalah suatu bentuk reproduksi aseksual.
Baca juga: Buaya Purba Ini Mampu Mangsa Nenek Moyang Manusia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.