KOMPAS.com - Beruang madu (Helarctos malayanus) merupakan spesies beruang terkecil di dunia. Berat beruang madu hanya 27–65 kg dan tumbuh sepanjang 1–1,2 meter.
Beruang madu dapat ditemukan di China selatan, India timur, hingga hutan-hutan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Salah satu ciri fisik beruang madu adalah corak melingkar berwarna oranye di bagian dada, yang menurut legenda adalah lambang matahari terbit. Oleh sebab itu, beruang madu juga dikenal dengan nama sun bear atau beruang matahari.
Merangkum National Geographic dan EncyclopediaBritannica, berikut adalah fakta-fakta menarik lainnya tentang beruang madu.
Baca juga: Seperti Apa Beruang Prasejarah yang Ditemukan di Permafrost Siberia?
Beruang madu termasuk hewan nokturnal sehingga aktif di malam hari. Biasanya, beruang madu akan menerobos hutan di tengah kegelapan malam untuk mencari makanan berupa buah-buahan, serangga kecil, burung kecil, dan hewan pengerat.
Beruang madu memiliki lidah yang panjangnya antara 20-25 cm. Mereka menggunakan lidah yang panjang ini untuk mengekstraksi madu dari sarang lebah. Oleh sebab itu, beruang ini dijuluki sebagai beruang madu.
Untuk mencari makanan, beruang madu juga memanfaatkan cakarnya yang panjang dan melengkung. Cakar tersebut digunakannya untuk merobek, menggali, atau mencari sarang dan koloni serangga, terutama lebah dan rayap.
Baca juga: Beruang Hitam Berevolusi, Warna Bulunya Berubah Jadi Coklat
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan sosial beruang madu, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hewan ini mungkin monogami.
Setelah kawin, induk beruang akan membuat sarang di tanah dan melahirkan satu atau dua bayi yang tidak berdaya dengan berat sekitar 11 ons.
Anak-anak beruang madu dapat bergerak setelah berumur dua bulan dan disapih selama empat bulan, tetapi mereka tetap bersama induknya selama dua tahun atau lebih.
Beruang madu dapat berkomunikasi menggunakan berbagai suara yang berbeda. Beruang dewasa menggunakan suara berdecak, menyerupai suara ayam betina, yang merupakan panggilan khas yang menandakan niat ramah.
Baca juga: Benarkah Beruang Suka Makan Madu? Begini Penjelasannya
Beruang madu yang agresif dapat menggeram dan mengaum, tidak seperti beruang lainnya. Saat menyusu, anak-anak beruang madu terdengar seperti mengoceh atau menangis jika membutuhkan perhatian induknya.
The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources mengklasifikasikan beruang madu sebagai spesies yang rentan punah.
Populasi beruang madu telah menurun, terutama karena hilangnya habitat dan perburuan. Tak hanya itu, mereka juga menghadapi ancaman lain. Beruang madu dianggap hama di area pertanian karena kebiasaannya mengambil tanaman dan menyerang hewan ternak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.