Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Tunjukkan Cara Efektif Mengatasi Kebiasaan Menggigit Kuku

Kompas.com - 23/07/2023, 08:33 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebiasaan mengggigit kuku, mencungkil kulit, atau mencabut seikat rambut, kemungkinan besar pernah Anda lakukan.

Namun jika itu terjadi berulang bisa jadi itu merupakan bagian dari perilaku berulang yang berfokus pada tubuh (BFRB) yang diyakini memengaruhi sekitar 5 persen orang di seluruh dunia.

Baca juga: Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Penyebab kebiasaan menggigit kuku

Mengutip Medical Xpress, Jumat (21/7/2023) orang-orang yang mengalami perilaku itu disebut menderita trikotilomania, kondisi di mana orang merespon stres atau menenangkan diri dengan mencabuti rambut, berulang kali mengigit kuku atau bagian dalam pipi.

Meski dianggap sebagai hal yang sepele, namun jika terjadi berkepanjangan tentu akan membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman.

Lantas bagaimana mengatasi kebiasaan tersebut, sebuah studi baru mencoba untuk mengurainya.

Baca juga: Bagaimana Kesepian Dapat Memperpendek Usia?

Mengatasi kebiasaan gigit kuku

Sebuah studi baru yang melibatkan 268 orang mencoba untuk mengetahui bagaimana mengatasi kebiasaan tersebut.

Studi ini kemudian mengenalkan sebuah strategi untuk mengatasinya, disebut strategi penggantian kebiasaan.

Alih-alih mengigit, mencungkil, atau menarik, cukup sentuh kulit dengan lembut, seperti dengan mengusap lembut ujung jari, telapak tangan, atau punggung lengan, setidaknya dua kali sehari.

Strategi disebut membantu 53 persen peserta dalam studi yang dilakukan selama enam minggu.

"Aturannya adalah menyentuh tubuh dengan ringan," ungkap Steffen Moritz, penulis studi dari University Medical Center Hamburg-Eppendorf di Jerman.

Mereka yang memiliki kebiasaan mengigit kuku tampaknya mendapat manfaat paling banyak.

Sekitar 80 persen orang dalam kelompok mengatakan mereka puas dengan pelatihan strategi melalui manual dan video. Sebanyak 86 persen akan merekomendasikannya.

Meski diperlukan lebih banyak penelitian, strategi ini menurut peneliti bisa digabungkan dengan teknik perilaku yang ada seperti decoupling dan pelatihan pembalikan kebiasaan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Tahi Lalat dengan Aman?

Dalam decoupling, seseorang mungkin mengganti perilaku seperti menggigit kuku dengan sesuatu yang dimulai dengan cara yang sama, misalnya mengangkat tangan ke wajah, tetapi diakhir dengan menyentuh daun telinga alih-alih menggigit kuku.

Sementara dalam pelatihan pembalikan kebiasaan, seseorang mungkin akan terlibat dalam perilaku yang berbeda.

Jadi misalnya ingin menarik rambut atau mencabut, maka seseorang bisa mengepalkan tangannya.

John Piacentini, presiden dewan TLC Foundation for Body-Focused Repetitive Behaviors, mengatakan penelitian ini meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini.

"Kami benar-benar mencari pengobatan yang berdampak mengurangi keparahan gejala yang spesifik ini," ungkap Piacentini.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal JAMA Dematology.

Baca juga: Apa Penyebab Kebiasaan Menggigit Kuku?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com