Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Penderita Hipotermia Parah Buka Baju meski Kedinginan?

Kompas.com - 07/07/2023, 12:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Hipotermia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika suhu di inti tubuh turun hingga 35 derajat celsius atau lebih rendah.

Saat mengalami hipotermia, tubuh akan menggigil dan kebanyakan orang akan kesulitan bergerak.

Orang yang terkena hipotermia juga akan tampak linglung dan bingung. Mereka mungkin akan berbicara cadel atau bertindak seolah-olah berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.

Efek hipotermia yang parah pada tubuh

Dilansir dari Live Science, jika hipotermia menjadi parah, pernapasan dan detak jantung dapat melambat ke tingkat yang berbahaya sehingga seseorang dapat kehilangan kesadaran dan akhirnya meninggal. 

Baca juga: 4 Fakta soal Hipotermia yang Perlu Anda Tahu

Namun, sebelum kehilangan kesadaran, orang yang menderita hipotermia biasanya menunjukkan beberapa perilaku aneh yang mungkin merupakan upaya terakhir untuk bertahan hidup. 

Dalam tahap terakhir hipotermia parah, manusia menunjukkan perilaku yang dikenal oleh para peneliti sebagai "penggalian terminal". 

Dalam sebuah artikel tahun 1995 di International Journal of Legal Medicine, peneliti dari Jerman menggambarkan korban hipotermia meninggal dunia dalam posisi yang menunjukkan mekanisme perlindungan terakhir, yaitu di bawah tempat tidur, di belakang lemari pakaian, di rak, dan sebagainya.

Perilaku "penggalian terminal" ini tidak dipelajari atau dipahami secara luas, tetapi para peneliti tersebut menjelaskannya sebagai proses otonom dari batang otak, yang dipicu pada keadaan akhir hipotermia dan menghasilkan perilaku perlindungan yang primitif, seperti hewan yang berhibernasi dan menggali lubang.

Baca juga: Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Paradoxical undressing 

Dilansir dari IFL Science, sekitar 25 persen orang yang mati akibat hipotermia mengalami paradoxical undressing di tahap akhirnya. 

Paradoxical undressing adalah perilaku di antara banyak korban hipotermia ekstrem yang membuka sebagian besar atau seluruh pakaian mereka sehingga tubuh mereka semakin kehilangan panas. Paradoxical undressing sering terjadi tepat sebelum penggalian terminal.

Ada beberapa teori yang menjelaskan penyebab paradoxical undressing, termasuk kerusakan pada area pengatur suhu di otak.

Teori lain mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami hipotermia, otot-otot yang mengontraksi pembuluh darah di tungkai sangat lelah sehingga otot menjadi rileks.

Baca juga: Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Akibatnya, ini mengirimkan darah ke ekstremitas dan membuat mereka percaya bahwa tubuh mereka benar-benar sehingga mereka membuka pakaian dalam keadaan bingung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com