Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kasus penularan penyakit rabies tiba-tiba viral dan ramai diperbincangkan di media sosial, setelah seorang anak di Buleleng, Bali dilaporkan meninggal setelah digigit anjing rabies.

Sebelumnya, rabies juga menginfeksi seorang anak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia pun meninggal setelah mendapatkan perawatan usai digigit anjing rabies.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa rabies adalah salah satu penyakit yang sudah cukup tua di dunia.

Namun, beberapa waktu belakangan ini, muncul berita tentang anak-anak yang terkena rabies di beberapa wilayah di Indonesia Timur.

"Biasanya kasusnya jarang, dengan kemunculan berita korban-korban rabies, tentu saja ini merupakan salah satu alarm. Apa yang bisa kita buat sebagai langkah antisipasi supaya (kasus rabies) tidak semakin meluas," kata Piprim dalam pers briefing IDAI secara daring, Sabtu (17/6/2023).

Piprim menjelaskan bahwa rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan binatang, terutama anjing.

Baca juga: Apa Saja Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Terinfeksi?

Rabies pada anak-anak

Sementara itu, DR Dr Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCTM (TP) yang juga Anggota Unit Kerja Koordinasi Infekdi dan Penyakit Tropis IDAI menjelaskan bahwa rabies masih ada dan ditargetkan pada tahun 2030, Asia Tenggara ditargetkan bebas rabies.

Belakangan kasus rabies pada manusia meningkat, terutama pada anak-anak.

Lantas, mengapa anak-anak rentan terkena rabies?

Novie mengatakan bahwa rabies adalah penyakit yang ditularkan oleh bintang yang mengidap penyakit rabies, yang mana air liurnya dapat menularkan virus ke manusia melalui gigitan maupun non gigian.

Virus rabies berkembang biak dalam kelenjar ludah, pada hewan, misalnya pada anjing, namun juga bisa pada monyet atau kucing. Semua hewan mamalia dapat terkena rabies dan di Indonesia, hewan yang paling sering terinfeksi adalah anjing.

"Lebih dari 95 persen kasus rabies pada manusia terjadi akibat gigitan anjing, yang mana 40 persen paling banyak terjadi pada anak-anak," kata Novie.

Baca juga: Apa Itu Rabies yang Sebabkan Bocah 4 Tahun di Sikka Meninggal?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com