Apa Itu Microsleep yang Sering Jadi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas?

KOMPAS.com - Pengendara kendaraan yang melakukan perjalanan jarak jauh, seperti di masa mudik Lebaran 2023 saat ini, penting untuk mewaspadai gejala microsleep.

Di masa mudik Lebaran 2023, tak sedikit masyarakat yang pulang ke kampung halaman dengan mengendarai kendaraan sendiri.

Perjalanan jarak jauh, terutama jika dilakukan di malam hari, rentan terhadap rasa kantuk yang berbahaya bagi pengemudi.

Microsleep biasanya ditandai dengan tiba-tiba seolah terbangun saat mobil melewati jalur ramai, ketika Anda mengemudikan kendaraan di malam hari.

Lantas, apa itu microsleep dan mengapa ini terjadi?

Microsleep adalah kondisi yang mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik dan seringkali tidak disadari oleh seseorang, dikutip dari WebMD, Jumat (14/4/2023).

Microsleep bisa sangat berbahaya, terutama jika Anda mengemudi dalam perjalanan jarak jauh untuk waktu yang sangat lama.

Baca juga: Apa Itu Stonehenge dan Siapa yang Membangunnya?

Mungkin Anda mengalami beberapa gejala microsleep berdekatan saat mengemudi, saat mencoba untuk tetap terjaga, namun gagal.

Saat Anda mengalaminya, otak berputar dengan cepat antara tertidur dan terjaga. Setiap periode tidur ini hanya berlangsung beberapa detik.

Umumnya, periode tidur seharusnya berlangsung setidaknya dalam satu menit sebelum otak dapat mencatatnya.

Berikut beberapa gejala microsleep yang mungkin pernah Anda alami.

1. Terbangun oleh hentakan tubuh atau kepala jatuh ke depan
2. Anda mendapati diri menguap atau berkedip berlebihan
3. Tidak menyadari sesuatu yang baru saja terjadi
4. Merasa sulit memproses informasi.

Microsleep dan rasa kantuk berlebih

Seperti diberitakan Kompas.com edisi 5 November 2021, pakar kesehatan tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT menjelaskan bahwa microsleep merupakan kondisi yang salah satu akibat dari kantuk atau mengantuk.

Baca juga: Apa Itu Gangguan Tidur Sexsomnia yang Disebut Juga Seks Tidur?