Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gerhana Matahari Hibrida Disebut Fenomena Langka?

Kompas.com - 11/04/2023, 08:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Salah satu fenomena astronomis langka akan kembali terjadi di Bumi, yakni Gerhana Matahari Hibrida.

Fenomena gerhana matahari tersebut akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang, dan hanya dapat disaksikan di kawasan Pasifik dan Samudra Hindia, termasuk Indonesia.

Mengapa Gerhana Matahari Hibrida ini menjadi fenomena astronomis yang langka?

Dilansir dari Space, Senin (10/4/2023), fenomena Gerhana Matahari Hibrida adalah peristiwa langka yang hanya terjadi beberapa kali dalam setiap abad.

Jenis gerhana matahari ini terakhir kali terjadi hampir 10 tahun lalu, pada 3 November 2013.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Gerhana Matahari Hibrida?

Jadi, kapan Gerhana Matahari Hibrida akan kembali terjadi?

Setelah bulan ini, fenomena Gerhana Matahari Hibrida diperkirakan akan kembali terjadi pada November 2031.

Namun, wilayah yang akan mengalaminya adalah di beberapa bagian Amerika Serikat dan sekitarnya.

Selanjutnya, fenomena gerhana matahari langka ini akan kembali terjadi pada 23 Maret 2164.

Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida

Sejauh ini, kita mengenal tiga jenis gerhana matahari. Di antaranya Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Sebagian.

Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari dari Luar Angkasa Terekam Pesawat Ruang Angkasa NASA

Namun, jenis fenomena gerhana matahari keempat yang langka ini, cenderung unik dan berbeda.

Sebab, saat peristiwa ini terjadi, beberapa wilayah bisa mengalami Gerhana Matahari Total, sebagian lain bisa mengalami Gerhana Matahari Cincin atau Gerhana Matahari Sebagian.

Di Indonesia, seperti dikutip dari Edukasi Sains Antariksa BRIN, terdapat 10 wilayah yang akan mengalami Gerhana Matahari Total.

Sedangkan seperti Yogyakarta, Medan, Jayapura dan beberapa wilayah lainnya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

Gerhana Matahari Hibrida terjadi karena Bumi melengkung dan bayangan bulan memiliki wilayah berbeda, terutama di wilayah tengah yang lebih gelap atau dikenal sebagai umbra, serta wilayah terang yang disebut penumbra.

Proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida yakni ketika Bulan berada sejauh mungkin dari Bumi di orbit elipsnya, sementara wilayah umbra masih memenuhi permukaan planet ini.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Gerhana Matahari Total Itu Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com