KOMPAS.com- Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan salah satu fenomena langit yang jarang terjadi. Di penghujung tahun 2020, gerhana ini melintasi Benua Amerika bagian selatan.
Seperti disampaikan Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (1/12/2020), fenomena gerhana matahari total ini diperkirakan terjadi pada hari ini, Senin (14/12/2020) di Chile dan Argentina.
Pita umbra dari gerhana matahari total ini hanya selebar 90 km dengan durasi maksimum totalitas mencapai 130 detik di Rio Negro, Argentina, sehingga tidak mencapai Indonesia.
Lantas, bagaimana gerhana matahari total terjadi?
Secara umum gerhana terbagi menjadi dua jenis, yakni gerhana matahari dan bulan.
Baca juga: Tonton Siaran Langsung Gerhana Matahari Total di Pasifik melalui Link Ini!
Dilansir dari Britannica, Senin (14/12/2020), gerhana matahari terjadi saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, meninggalkan daerah bayangan yang bergerak di permukaan Bumi.
Gerhana Matahari Total adalah satu fenomena yang dapat terjadi dan disebut cukup jarang terjadi.
Gerhana ini terjadi saat Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, atau berbentuk lingkaran, di mana Bulan mengaburkan semua kecuali cincin luar Matahari.
Gerhana matahari total bergantung pada jarak antara ketiga objek, yakni Bumi bergerak dalam orbit elips mengelilingi Matahari, dan Bulan bergerak dalam orbit elips mengelilingi Bumi, sehingga jarak antara benda-benda langit ini berubah.