Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Panas Awan Vulkanik dari Letusan Gunung Vesuvius?

Kompas.com - 10/04/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dahsyatnya letusan gunung berapi Vesuvius yang melenyapkan kota Romawi Pompeii masih terus diceritakan.

Apalagi sisa-sisa letusan yang mengubur orang Pompeii pun hingga kini masih bisa ditemukan dan menjadi bahan studi.

Kini, ada fakta baru yang terungkap mengenai letusan Gunung Vesuvius, yakni tentang seberapa panas awan vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi ini.

Dikutip dari IFL Science, Senin (10/4/2023) letusan gunung berapi itu mengirimkan gelombang awan panas dengan suhu sangat tinggi.

Menurut studi baru tersebut, panas awan vulkanik yang dikeluarkan Gunung Vesuvius itu mencapai 550 derajat Celsius. Suhu tersebut cukup tinggi untuk mengubah otak manusia menjadi kaca, membawa kematian dan kehancuran seketika.

Baca juga: Seberapa Dingin Bumi di Zaman Es Terakhir?

Hasil studi yang menunjukkan betapa panas awan vulkanik ini berdasarkan dari analisis kayu yang dikarbonisasi dari berbagai lokasi di Herculaneum, tempat yang lebih dekat ke Gunung Vesuvius daripada Pompeii.

Berdasarkan pembakaran sampel tertentu yang tidak lengkap, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kota Herculaneum awalnya hancur akibat aliran partikel gas panas yang sangat singkat yang dikenal sebagai arus densitas piroklastik encer (PDC).

Peneliti menjelaskan bahwa PDC pertama masuk ke Herculaneum dengan suhu melebihi 550 derajat Celsius.

Ini berdasarkan sampel yang dikumpulkan di Collegium Augustalium dan Decumanus Maximus (jalan utama).

"Peristiwa awal ini kemudian diikuti oleh rangkaian arus piroklastik yang akhirnya mengubur kota di bawah endapan vulkanik (Gunung Vesuvius) setebal 20 meter. Aliran selanjutnya ditandai dengan suhu yang lebih rendah," tulis peneliti.

Baca juga: Seberapa Dalam Palung Mariana yang Disebut Titik Terdalam Bumi?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com