Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gurun Garam Memiliki Pola Sarang Lebah yang Aneh?

Kompas.com - 09/03/2023, 18:06 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pola-pola unik berbentuk segi enam yang menyerupai sarang lebah bisa dengan mudah ditemukan di gurun garam, Badwater Basin di Death Valley California atau Salar de Uyuni di Bolivia.

Pola sarang lebah yang memesona ini rupanya sudah sejak lama menarik perhatian baik itu wisatawan dan para ilmuwan yang berusaha untuk menjelaskan mekanisme di balik bentuk ikonik tersebut.

Kini, fisikawan akhirnya berhasil mengungkap di balik pola segi enam di gurun garam tersebut.

"Lanskap yang fantastis menuntut penjelasan. Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa ada penjelasan sederhana dan masuk akal tetapi tersembunyi di bawah tanah," kata Lucas Goehring, profesor fisika di Notthinghahm Trent University di Inggris.

Teka-teki pola sarang lebah gurun garam

Dikutip dari Live Science, Rabu (8/3/2023) menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Physical Review X, peneliti menyebut jawaban dari pola aneh di gurun garam itu terletak pada air tanah di bawah kerak garam.

Peneliti menggambarkan bagaimana lapisan air asin dan kurang asin bersikulasi naik turun dalam arus berbentuk donat yang ditekan bersama secara horizontal untuk membentuk pola yang teratur.

Baca juga: Mengapa Makam Kaisar Pertama China Tak Pernah Dibuka?

"Pola permukaan mencerminkan pembalikan air asin yang lambat di dalam tanah, sebuah fenomena (pola sarang lebah gurun garam) yang mirip dengan sel konveksi yang terbentuk di lapisan tipis air yang mendidih," papar Goehring.

Gurun garam tidak sekering kelihatannya. Di bawah kerak garam terdapat lapisan air yang sangat asin, yang dapat dicapai dengan menggali dengan tangan Anda.

Air menguap di bulan-bulan musim panas, hanya menyisakan selimut garam, beberapa di antaranya larut ke lapisan air berikutnya.

Lapisan ini kemudian menjadi lebih padat daripada yang di bawahnya dan air asin tenggelam dalam cincin yang mengelilingi air yang lebih segar dan kurang padat naik untuk menggantikannya.

Air menguap dan meninggalkan residu garam, yang larut kembali ke lapisan air atas. Siklus berulang untuk membentuk apa yang oleh para ilmuwan disebut gulungan konveksi.

Gulungan kemudian akan menekan satu sama lain, sehingga membentuk segi enam. Temuan  ini menurut peneliti murni mereka lakukan karena didorong oleh rasa ingin tahu.

"Alam memberi kita teka-teki yang jelas dan menarik yang merangsang keingintahuan kita dan dengan demikian mendorong untuk memecahkannya," ungkap Jana Lasser, penulis pertama studi pola aneh gurun garam, serta peneliti Graz University of Technology di Austria.

Baca juga: Mengapa Tikus Mol Telanjang Bisa Melahirkan Sepanjang Hidupnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com