Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 20:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Menurut Anda, apa tanda seseorang itu cerdas? Apakah memiliki nilai rapor yang baik? Atau mungkin dapat memecahkan teka-teki yang sulit?

Sering kali kecerdasan diidentikkan dengan melakukan hal-hal yang sulit. Hal ini membuat banyak orang merasa dirinya tidak cerdas.

Tapi, tahukah Anda, meragukan diri sendiri sebagai seseorang yang tidak cerdas justru sebuah tanda kecerdasan. Fenomena ini dikenal dengan istilah efek Dunning-Kruger.

Baca juga: Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Cerdas, Fakta atau Mitos?

Ini merupakan fenomena ketika Anda tidak terlalu yakin terhadap kecerdasan diri sendiri, bisa jadi itu merupkan tanda bahwa Anda sebenarnya cukup cerdas dan bijaksana untuk menyadari keterbatasan yang dimiliki.

Selain efek Dunning-Kruger, ada 15 tanda lain yang dapat menunjukkan bahwa Anda cerdas dirangkum dari Business Insider.

1. Belajar alat musik

Menurut American Psychological Association, belajar bermain musik dapat membantu meningkatkan IQ dan performa akademik anak.

Hal ini sejalan dengan hasil dari beberapa penelitian menemukan bahwa musik bisa membantu pikiran anak-anak untuk berkembang.

Sebuah penelitian yang terbit tahun 2011, menemukan bahwa skor kecerdasan verbal anak usia 4 hingga 6 tahun meningkat hanya setelah mereka belajar musik.

Penelitian lain yang dipublikasikan tahun 2004 oleh Glenn Schellenberg yang menemukan bahwa IQ anak berusia 6 tahun yang belajar memainkan keyboar atau latihan vokal selama 9 bulan lebih berkembang dibanding anak lainnya.

2. Anak pertama

Melansir dari laman Universitas Edinburgh, anak pertama biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi dalam tes IQ dibanding saudaranya.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa secara ilmiah memang anak sulung biasanya lebih cerdas. Tapi hal ini bukan perkara genetik.

Baca juga: Manusia Purba Neanderthal Lebih Cerdas dari Perkiraan Kita, Ini Buktinya

Ahli epidemiologi asal Norwegia menggunakan catatan militer untuk mengamati urutan kelahiran, status kesehatan, dan skor IQ dari 250.000 tentara pria berusia 18 dan 19 tahun yang lahir antara tahun 1967 hingga 1976.

Hasilnya menunjukkan, rata-rata anak pertama memiliki IQ 103, dibanding anak kedua dengan skor 100, dan anak ketiga memiliki skor 99.

"Temuan ini merupakan salah satu studi penting yang diterbitkan pada Juni 2007. Anak sulung memiliki sedikit perbedaan skor IQ rata-rata dibanding anak kedua dan ketiga. Meski sedikit, perbedaan tersebut cukup signiifikan," laporan dari New York Times tahun 2007.

"Dan ini menunjukkan perbadaan bukan karena faktor biologis, tapi psikologi yang saling memengaruhi antara orangtua dan anak," imbuh laporan tersebut.

Penelitian yang terbit tahun 2017 juga menunjukkan hal yang serupa. Penelitian tersebut menemukan bahwa kemampuan berpikir anak pertama yang lebih baik daripada saudaranya adalah karena mereka lebih banyak menerima stimulasi mental dari orangtuanya pada tahun-tahun pertama kehidupannya.

3. Kurus

Mengutip dari Psychcentral, hubungan antara berat badan dan level kecerdasan seseorang cukup banyak menarik perhatian peneliti.

Kebanyakan penelitian menemukan bahwa kelebihan berat badan seiring dengan level IQ yang buruk.

Dalam sebuah laporan penelitian yang terbit tahun 2006, para ilmuwan memberikan tes kecerdasan pada 2.200 orang dewasa.

Baca juga: Bukan Mitos, Orang Berkacamata Lebih Cerdas dan Berumur Panjang

Tes tersebut dilakukan selama periode lima tahun. Hasil pengamatan menunjukkan, semakin besar ukuran pinggang seseorang, semakin rendah kemampuan kognitifnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com