Efek Sengatan Ubur-ubur pada Manusia dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Ubur-ubur merupakan salah satu hewan laut yang umum ditemukan di setiap lautan. 

Ada banyak spesies ubur-ubur dan semuanya memiliki tentakel. Beberapa di antaranya membawa racun di tentakel mereka sebagai metode berburu sekaligus pertahanan diri terhadap pemangsa. 

Racun inilah yang membuat sengatan ubur-ubur begitu menyakitkan dan berbahaya.

Efek sengatan ubur-ubur 

Dikutip dari Healthline, sebagian besar sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan ketidaknyamanan, namun ada juga yang dapat mengancam jiwa. 

Baca juga: Mengenal Ubur-ubur Kotak, Salah Satu Hewan dengan Racun Paling Mematikan di Dunia

Berikut adalah efek sengatan ubur-ubur yang umum dialami:

• Sensasi terbakar dan menyengat pada kulit
• Kesemutan atau mati rasa di area yang tersengat
• Kulit di area yang tersengat berubah menjadi merah atau ungu

Sementara itu, efek sengatan ubur-ubur yang lebih parah meliputi:

• Mual
• Pusing
• Muntah
• Sulit bernapas

Tingkat keparahan efek sengatan bergantung pada jenis ubur-ubur yang menyengat dan seberapa besar area kulit yang terpengaruh oleh racunnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Ubur-ubur Bertahan Hidup Tanpa Otak?

Pertolongan pertama untuk sengatan ubur-ubur

Sebelum mendapatkan pertolongan dari dokter, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi sengatan ubur-ubur. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah pertolongan pertama untuk sengatan ubur-ubur dengan gejala ringan:

• Basuh tentakel dan racun yang tertinggal di area tubuh yang terkena dengan air laut. Jangan gunakan air tawar.
• Dengan menggunakan pinset atau sarung tangan, singkirkan tentakel yang menempel di kulit.
• Oleskan alkohol ke area yang terkena untuk menghentikan racun.
• Untuk membantu mengurangi rasa sakit, oleskan lotion kalamin atau krim hidrokortison pada sengatan ubur-ubur. Bisa juga menggunakan kompres es atau panas untuk membantu mengatasi rasa sakit dan bengkak.

Baca juga: Apakah Ubur-ubur Termasuk Ikan?

Segera cari pertolongan dari ahli medis jika efek yang dialami tidak mereda atau bahkan menjadi lebih parah.