KOMPAS.com - Stroke adalah penyebab kematian dan kecacatan jangka panjang yang parah. Kebanyakan orang yang terserang stroke pertama, juga memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hipertensi adalah salah satu faktor risiko stroke paling tinggi.
Ketika seseorang memiliki hipertensi, maka tekanan darah tinggi akan merusak arteri di seluruh tubuh, menciptakan kondisi di mana arteri dapat pecah atau tersumbat dengan lebih mudah.
Arteri yang melemah atau tersumbat di otak akan meningkatkan risiko stroke yang jauh lebih tinggi.
Baca juga: Penyebab Stroke yang Tak Boleh Diabaikan
Hipertensi atau tekanan darah adalah ukuran kekuatan tekanan darah pada dinding arteri, saat dipompa ke seluruh tubuh. Tindakan memompa ini didorong oleh jantung.
Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80. Jika tekanan darah Anda secara teratur di atas 140/90, itu berarti Anda memiliki tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi memberi tekanan pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk arteri yang menuju ke otak. Ini berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk menjaga sirkulasi darah tetap berjalan.
Semakin tinggi tekanan darah, semakin besar risiko stroke.
Baca juga: Ciri Sakit Kepala karena Stroke
Dalam kebanyakan kasus, tidak mungkin untuk menentukan penyebab pastinya. Namun, ada sejumlah faktor risiko yang telah dikaitkan dengan hipertensi. Berikut daftarnya:
- Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
- Usia (tekanan darah dapat meningkat seiring bertambahnya usia)
- Pria lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi daripada Wanita
- Kelebihan berat badan
- Minum alkohol berlebihan
- Merokok