KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah berkomitmen untuk mengawal dan memperkuat ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.
Hal ini disampaikan oleh Kepada BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk "Peran Info BMKG dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional” pada Senin (8/8/2022).
Dwikorita menjelaskan, perubahan Iklim telah berada pada batas kondisi kritis yang akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Berbagai kejadian ekstrem dan bencana hidrometeorologi mengakibatkan aktivitas pertanian dan perikanan semakin rentan terganggu, gagal dan bahkan mengancam produktivitas hasil panen dan tangkap ikan, serta mengancam keselamatan para petani dan nelayan.
Situasi ini dikhawatirkan mengancam terhadap ketahanan pangan dapat berakibat pula pada terganggunya kedaulatan pangan.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan Indonesia, Apa Dampaknya?
Dwikorita berharap, melalui Rakornas BMKG ini dapat tersusun matriks rencana tindak lanjut secara tepat, komprehensif dan sinergis dalam upaya mengawal memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Hal ini pun sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam kesempatan yang sama tersebut.
Menurut Jokowi sapaan akrab Presiden Joko Widodo itu, ketahanan dan kedaulatan pangan menjadi persoalan yang sangat serius, serta perlu mendapat penanganan sebaik dan secepat mungkin.
"Ini persoalan yang sangat serius, perlu penaganan yang komprehensif, perlu antisipasi sedini mungkin, secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," kata Jokowi.
Adapun tindak lanjut tersebut perlu dilaksanakan dengan melibatkan multi sektor dan pihak terkait, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Pentingnya Jamur untuk Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19