Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama Virus Marburg di Ghana, Disebut Infeksi Mematikan

Kompas.com - 18/07/2022, 17:03 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Otoritas Ghana telah mengonfirmasi dua kasus yang disebabkan infeksi virus Marburg. Infeksi virus ini disebut mematikan, sebab kedua pasien itu meninggal baru-baru ini setelah dirawat di rumah sakit di wilayah Ashanti Selatan.

Sebelumnya, sampel dari pasien tersebut telah dikirim ke Institut Pasteur di Senegal, Pusat Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk diproses yang kemudian dikonfirmasi secara resmi sebagai kasus virus Marburg.

Akibatnya, pejabat kesehatan di negara Afrika Barat mengatakan sebanyak 98 orang saat ini sedang dikarantina karena diduga telah berkontak dengan pasien meninggal.

Seperti dilansir dari BBC, Senin (18/7/2022) virus Marburg termasuk keluarga virus Ebola, yang sangat menular.

Penyakit akibat infeksi virus ini pun disebut sangat mematikan bagi pasien.

 

Baca juga: Virus Marburg: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegah

Virus Marburg yang dikonfirmasi muncul di Ghanan ini diketahui dapat menyebabkan kondisi fatal disertai dengan gejala sakit kepala, demam, hingga pendarahan.

Selain itu, gejala virus Marburg yang dapat muncul meliputi:

  • Rasa tidak nyaman
  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah
  • Kelesuan
  • Nyeri otot
  • Muncul ruam yang tidak gatal
  • Tinja berdarah
  • Muntah darah
  • Perdarahan dari hidung, gusi, dan vagina
  • Perdarahan spontan di lokasi pungsi vena
  • Radang testis
  • Kebingungan, mudah marah dan agresif

Sejauh ini, belum ada pengobatan untuk virus Marburg, tetapi dokter mengatakan minum banyak air dan mengatasi gejala tertentu bisa meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Diberitakan sebelumnya, perwakilan WHO di Ghana Francis Kasolo menyampaikan bahwa otoritas kesehatan di wilayah itu telah berada di lapangan untuk menyelidiki situasi, maupun mempersiapkan kemungkinan respons wabah.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah negara untuk meningkatkan deteksi (virus Marburg), melacak kontak, bersiap untuk mengendalikan penyebaran virus," terangnya dilansir dari ABC News, Sabtu (9/7/20220).

Baca juga: Virus Marburg yang Sangat Menular Muncul Lagi di Afrika, Virus Apa itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com