Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Petir Merah, Kilatan yang Memancar Jauh ke Hulu Atmosfer

Kompas.com - 15/07/2022, 12:01 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber space.com

KOMPAS.com - Petir merah yang dikenal sebagai sprite adalah fenomena cuaca menarik yang terkait dengan badai petir sangat intens.

Tak seperti kilatan petir biasa yang memanjang dari awan ke tanah, sprite memancar jauh ke hulu atmosfer.

Kendati begitu, petir merah hanya berlangsung selama satu milidetik atau lebih, yang membuatnya sulit untuk diamati dan dipelajari.

Baca juga: Petir: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Dampak

Apa itu petir merah?

Petir merah disebabkan oleh penumpukan muatan listrik di awan, tapi dalam kasus ini kelebihan muatan dilepaskan ke ionosfer yang berjarak sekitar 81 kilometer ke atas, bukan ke tanah.

Biasanya petir berwarna merah mempunyai bentuk yang bervariasi. Dibandingkan dengan petir biasa, ukuran petir merah bisa sangat besar mencapai 48 kilometer.

Meskipun sangat mencolok saat dipotret, kilatan merah tak mudah diamati dari tanah, karena terjadi tinggi di atas lapisan awan.

Petir merah ini dapat diamati lebih jelas dari pesawat di ketinggian, termasuk pesawat penelitian yang diinstrumentasi khusus dan telah diamati oleh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Baca juga: Mengenal 4 Tipe Petir yang Sering Terjadi di Indonesia

Tidak hanya di Bumi

Fenomena petir merah juga dapat terjadi di planet lain yang memiliki atmosfer, tidak hanya di bumi.

Seperti diketahui, petir telah umum terjadi di atmosfer Jupiter sejak Voyager 1 NASA terbang melewati planet raksasa ini pada tahun 1979.

Khususnya dalam kasus sprite, para peneliti di Universitas Tel Aviv melakukan percobaan pada tahun 2011 untuk menguji petir merah dapat terjadi di Jupiter, Saturnus, atau Venus.

Peneliti menciptakan kembali atmosfer beberapa planet tersebut di laboratorium dan melewatkan muatan listrik melaluinya.

Dari studi tersebut, ditemukan bahwa di bawah kondisi yang tepat, sprite dapat terbentuk di ketiga planet tersebut.

Sebagai informasi, foto pertama sprite diambil secara tidak sengaja pada tahun 1989, ketika sebuah tim dari University of Minnesota merekam kilatan ke atas dari puncak awan saat menguji kamera TV cahaya rendah.

Beberapa tahun berikutnya, rekaman video yang dibuat oleh astronot kembali menangkap beberapa contoh lagi, menempatkan fenomena tersebut pada pijakan pengamatan yang jauh lebih kuat.

Baca juga: Warna Petir Tidak Hanya Putih, Ini Penjelasannya Menurut Sains

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com