Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2022, 19:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para arkeolog Howard Carter menemukan sebuah benda yakni kondom Tutankhamun. Meski begitu, kondom Firaun ini kemungkinan tidak digunakan sebagai alat kontrasepsi.

Penemuan artefak terungkap dari makam Firaun Mesir Tutankhamun yang pertama kali digali pada tahun 1922.

Artefak Firaun tersebut antara lain barang-barang seperti emas, perak, kayu hitam, gading, perhiasan berharga, senjata, perabotan, linen halus, hingga parfum langka,.

Namun, di antara barang-barang tersebut terdapat sepotong kecil kain yang menarik perhatian para ilmuwan, yang ternyata adalah kondom Firaun yang sering disebut sebagai Raja Tut.

Dilansir dari Acient Origins, Kamis (14/7/2022) barang tersebut tampaknya dianggap penting sehingga turut dikuburkan bersama pemiliknya.

Kondom Tutankhamun yang berisi jejak DNA-nya, terdiri dari bahan yang terbuat dari linen halus dan direndam dalam minyak zaitun.

Kain tersebut diikatkan pada tali yang kemungkinan pemakainnya dikaitkan di pinggang. Jika digunakan sebagai alat kontrasepsi, kemungkinan kondom tidak akan efektif. Tertanggal 1350 SM, penemuan kondom Firaun ini menjadi yang tertua sepanjang sejarah.

Baca juga: Kondom Gratis di Olimpiade, Buktikan Seks Tak Pengaruhi Performa Atlet

Sebelum penemuan kondom Firaun ini, sebagai informasi, orang Mesir kuno juga memiliki metode kontrasepsi lain, yaitu Papirus Medis Kahun atau dikenal juga sebagai Papirus Ginekologi.

Papirus Medis Kahun bertanggal sekitar tahun 1825 SM, dengan mencampurkan kotoran buaya dan beberapa bahan kalin. Campuran tersebut akan dibentuk menjadi pessary.

Menurut satu hipotesis, kotoran buaya bersifat basa sehingga bertindak sebagai spermisida.

Mengenal Firaun Tutankhamun

Dituliskan Britannica, Tutankhamun yang juga dieja Tutankhamen atau Tutankhamon, dengan nama Raja Tut adalah Firaun, raja Mesir kuno yang memerintah tahun 1333-1323 SM.

Raja Firaun dengan nama asli Tutankhaten ini terkenal karena makamnya ditemukan dalam kondisi utuh di Lembah Para Raja, Mesir pada 1922.

Analisis medis dari mumi Tutankhamun menunjukkannya memiliki karakteristik fisik yang sangat mirip dengan mumi yang ditemukan di KV 55 Lembah Para Raja.

Beberapa cendekiawan mengidentifikasi sisa-sisa tersebut sebagai peninggalan Smekhkare yang meninggal pada usia 25 tahun, tetapi ternyata Akhenaten, raja yang memperkenalkan sistem monoteis di Mesir yang meninggal dunia pada usia 45-55 tahun.

Penemuan kondom Firaun Mesir Tutankhamun disebut sebagai penemuan alat kontrasepsi tertua sepanjang sejarah.

Baca juga: Pertama di Dunia, Peneliti Malaysia Kembangkan Kondom Unisex

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com