KOMPAS.com - Menurunkan berat badan berlebih dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secar keseluruhan.
Namun, untuk mendapatkan berbagai manfaatnya, diet tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Alih-alih menyehatkan, diet yang salah dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Oleh sebab itu, sebaiknya, konsultasikan dahulu dengan profesional sebelum memulai diet.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah 6 tanda diet tidak sehat yang penting untuk diperhatikan:
Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah bagi Kesehatan, Cocok untuk Diet dan Penderita Diabetes
Setiap organ tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik dan folikel rambut yang sehat tidak terkecuali.
Diet yang tidak sehat dapat menyebabkan kekurangan energi protein yang parah hingga mengakibatkan rambut rapuh dan rambut rontok.
Studi menunjukkan, diet yang rendah protein, asam lemak esensial, dan nutrisi seperti vitamin C, zinc, dan zat besi berkaitan dengan kerontokan rambut, penipisan rambut, dan hilangnya pigmentasi.
Penuaan memang tidak bisa dihindari, tetapi banyak penelitian menunjukkan bahwa diet bergizi seimbang dapat meningkatkan kesehatan kulit dan menunda tanda-tanda penuaan.
Sebuah tinjauan sistematis pada tahun 2012 melaporkan, diet yang kaya vitamin A, C, D, dan E memiliki manfaat untuk kulit.
Baca juga: 3 Kunci Diet Sehat Menurut Dokter, Salah Satunya Jadwal Makan Teratur
Memiliki kesehatan mulut yang buruk, seperti gusi dan gigi berlubang yang meradang atau berdarah, adalah salah satu ciri diet tidak sehat.
Terlalu banyak gula adalah penyebab gigi berlubang. Sementara itu, gusi bengkak atau berdarah dikaitkan dengan asupan vitamin C yang terlalu sedikit.
Kesehatan otak bergantung pada nutrisi yang baik untuk melakukan fungsinya dengan optimal.
Dengan demikian, kebutuhan gizi yang tak terpenuhi akan berpengaruh terhadap kesehatan otak.
Diare dan sembelit dapat muncul jika tidak makan serat dalam jumlah yang cukup.
Baca juga: 4 Mitos Diet yang Tak Perlu Dipercaya, Termasuk Membatasi Asupan Karbo
Untuk memperbaikinya, cobalah menambah asupan serat dengan makan lebih banyak biji-bijian, seperti beras merah dan gandum, biji-bijian, dan makanan segar.
Untuk mempercepat penyembuhan luka, diperlukan suplai nutrisi dalam jumlah cukup.
Jika luka sembuh dengan lambat, ini berarti nutrisi yang buruk mungkin menjadi penyebabnya.
Pola makan yang buruk memengaruhi kekuatan jaringan baru, waktu pemulihan, dan seberapa baik tubuh melawan infeksi yang menyerang luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.