KOMPAS.com- Ganja medis adalah istilah turunan dari tanaman ganja yang memiliki manfaat terhadap kesehatan, tidak hanya sekedar untuk rekreasi.
Selama ribuan tahun, ganja digunakan sebatas untuk rekreasi, tetapi dengan perkembangan penelitian ditemukan manfaat kesehatan dari ganja ini.
Dikutip dari WebMD, tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Ganja medis adalah istilah yang merujuk pada bahan kimia utama dari yang digunakan dalam pengobatan, yaitu delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD).
Dokter adiksi dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta dr Hari Nugroho mengatakan, ganja medis berbeda dengan ganja ilegal untuk rekreasi saja, jadi masyarakat sebaiknya jangan salah persepsi.
Baca juga: Ibu Carikan Ganja Medis untuk Anaknya yang Derita Cerebral Palsy, Penyakit Apa Itu?
Para peneliti sampai saat ini terus mencari tahu apakah benar ganja medis itu betul-betul bermanfaat untuk kesehatan, dan jika memang bisa menjadi obat, penyakit-penyakit apa yang bisa disembuhkan dengan ganja medis tersebut.
“Tapi, ini masih terus diteliti dan saat ini terutama dokter harus mematuhi kode etik kedokteran, di mana anjuran penggunaan ataupun pemberian obat apapun termasuk ganja medis harus ada evidence based (bukti ilmiah)-nya,” kata Hari kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).
Beriktu beberapa hal yang diketahui mengenai kandungan dalam ganja medis dan manfaatnya sejauh ini.
Mengutip Vereywell Health, ganja medis memiliki manfaat kesehatan karena mengandung 2 senyawa kimia alami utama dengan sifat obat, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD).
Kandungan ganja medis, baik THC dan CBD ini, memiliki struktur kimia yang mirip dengan endocannabinoid alami tubuh.
Baca juga: Ada Peluang Penelitian Ganja untuk Medis, Menkes: Regulasinya Akan Segera Dikeluarkan