Apa Penyebab Blooming Algae?

KOMPAS.com - Mulai dari organisme mikroskopis bersel tunggal hingga rumput laut besar, alga adalah tanaman sederhana yang membentuk dasar jaringan makanan. 

Terkadang, alga memberikan efek buruk bagi lingkungan. Di bawah kondisi yang tepat, blooming algae atau pertumbuhan alga di luar kendali dapat terjadi dan menghasilkan racun yang bisa membunuh ikan, mamalia, dan burung.

Alga sebenarnya tidak beracun, tetapi mereka memakan semua oksigen di dalam air saat membusuk, menyumbat insang ikan dan invertebrata, atau menutupi karang dan vegetasi air yang terendam.

Alga juga dapat menghitamkan air, membentuk tumpukan besar yang bau di pantai atau mencemari air minum. 

Baca juga: Fakta-fakta Alga, Protista Mirip Tumbuhan

Blooming algae perlu mendapat perhatian khudus karena tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem laut, tetapi juga “kesehatan” ekonomi di suatu wilayah, terutama wilayah pesisir yang pendapatannya bergantung pada penangkapan ikan dan pariwisata. 

Penyebab blooming algae

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), penelitian menunjukkan bahwa banyak spesies alga berkembang biak ketika angin dan arus air menguntungkan. 

Dengan demikian, blooming algae disebabkan oleh nutrisi (terutama fosfor dan nitrogen) yang menumpuk sehingga alga yang ada mendapatkan "makanan" yang berlebihan.

Beberapa fenomena blooming algae terjadi setelah fenomena alam lain, seperti sirkulasi air yang lamban, suhu air yang sangat tinggi, dan peristiwa cuaca ekstrem seperti angin topan, banjir, atau kekeringan.

Faktor lain, seperti struktur pantai, limpasan, oseanografi, dan organisme lain di dalam air juga dapat mengubah cakupan dan tingkat keparahan dampak blooming algae.

Baca juga: Peran Alga dalam Ekosistem

Efek blooming algae

Dilansir dari United States Enviromental Protection Agency, berikut adalah beberapa efek blooming algae yang berbahaya:

1. Menghasilkan racun yang sangat berbahaya, yang dapat membuat sakit atau membunuh manusia serta hewan

2. Membuat zona mati di dalam air

3. Merugikan industri yang bergantung pada air bersih.