Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Gejala Keracunan Jengkol dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 28/04/2022, 20:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jengkol merupakan salah satu bahan makanan yang digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia. Biasanya, jengkol dimasak menjadi semur atau balado.

Meskipun berbau kurang sedap, jengkol mengandung beberapa nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B, kalsium, fosfor, dan zat besi.

Kendati begitu, mengonsumsi jengkol secara berlebih dapat mengganggu kesehatan. Kondisi ini disebut kejengkolan atau djengkolism, yang berarti kondisi keracunan dalam tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi jengkol.

Baca juga: Bagaimana Jengkol Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), keracunan jengkol disebabkan oleh kandungan asam jengkolat yang terdapat di dalam biji jengkol.

Asam jengkolat merupakan asam amino yang mengandung sulfur, dan sulfur inilah yang menyebabkan bau tidak sedap pada jengkol.

Asam jengkolat yang bertemu dengan air seni yang asam akan mengendap dan membentuk kristal halus seperti jarum yang susah larut dalam air. Kristal tersebut membuat gangguan pada sistem saluran kemih.

Gejala keracunan jengkol

Keracunan jengkol bisa terjadi akibat peningkatan kadar asam jengkol dalam ginjal. Saat kadar asam jengkol dalam tubuh tinggi, maka akan menimbulkan endapan dan terbentuk kristal-kristal tajam seperti jarum.

Kristal-kristal ini sukar larut dalam air dan dapat menimbulkan penyumbatan dalam saluran kemih.

Melansir laman NIH, gejala dari keracunan jengkol dapat muncul dalam waktu 2-12 jam setelah mengonsumsinya.

Gejala yang muncul meliputi nyeri panggul dan kandung kemih, disuria, kolik, perut kembung, muntah, diare, dan sembelit.

Seseorang yang mengalami keracunan akan mengembangkan urine seperti susu, yang kemudian secara konsisten menjadi berdarah.

Baca juga: 13 Manfaat Petai untuk Kesehatan, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com