KOMPAS.com - Jamu telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Minuman tradisional ini dipercaya dapat membantu menjaga daya tahan tubuh.
Bahkan, jamu dari Indonesia telah diusulkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai dengan standar dan kaidah yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Dikarenakan kekhasan dan telah turun menurun sejak zaman nenek moyang, jamu menjadi warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
Baca juga: 3 Herbal Ini Bantu Tingkatkan Imunitas saat Berpuasa Menurut Pakar Jamu Indonesia
8 jenis jamu gendong
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia Dr. (Cand) dr. Inggrid Tania, M.Si mengatakan, jamu berperan dalam meningkatkan energi vital serta melancarkan peredaran darah.
Hal ini berimplikasi pada pemeliharaan keseimbangan dalam tubuh manusia untuk mencapai kehidupan yang sehat dan bahagia.
Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis jamu.
“Setidaknya (mengetahui) jamu gendong. Ada 8 jenis jamu gendong,” ujar Tania saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Berikut ini kedelapan jenis jamu gendong beserta manfaatnya.
1. Kunyit asem
Bahan utamanya terdiri dari kunyit dan asam jawa. Kegunaan empiris dari kunyit asam dapat menyegarkan tubuh. Selain itu, jamu gendong ini dapat meringankan nyeri haid.
2. Beras kencur
Beras kencur dipercaya dapat mencegah dan meredakan kekakuan otot, serta meredakan batuk. Untuk bahan utamanya terdiri dari padi, kencur, dan jahe.
3. Cabe puyang
Jamu gendong ini dapat meredakan nyeri otot dan persendian, menyembuhkan mati rasa, serta meringankan pilek dan demam. Cabe puyang terbuat dari cabai jawa, cengkeh, kunyit jawa, dan temu hitam.
Baca juga: 6 Resep Ramuan Jamu untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19