KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis laporan mingguan terbaru terkait kasus pada 11 Januari 2022.
Seperti diketahui, virus SARS-CoV-2 terus bermutasi dan setidaknya lima varian dari virus penyebab Covid-19 ini masuk dalam daftar varian yang menjadi perhatian atau variant of concern (VoC) WHO.
Kelima varian yang menjadi perhatian tersebut yaitu Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.
Adapun WHO merilis karakteristik, dari penularan, tingkat keparahan penyakit, risiko, hingga dampaknya. Bagaimana detailnya?
Baca juga: Masa Rawat Inap akibat Omicron Lebih Singkat Dibanding Varian Lain
Transmisibilitas atau penularan dari varian ini tinggi, dengan tingkat keparahan penyakit memungkinkan peningkatan risiko rawat inap, penyakit menjadi parah, bahkan kematian.
Aktivitas penetralan dari varian ini dipertahankan dan risiko infeksi ulang tetap serupa.
Sementara dampak diagnostiknya terbatas pada SGTF, tidak ada dampak hasil keseluruhan dari beberapa target RT-PCR, dan tak berpengaruh terhadap Ag RDT.
Varian Beta termasuk cepat dalam hal penularan atau transmisibilitasnya tinggi. Kemungkinan varian ini meningkatkan risiko rawat inap, bahkan kasus kematian di rumah sakit.
Dilaporkan adanya penurunan aktivitas penetralan terhadap varian ini, tapi respon sel T yang ditimbulkan oleh virus D614G tetap efektif.
Tak teramati pengaruh varian ini pada RT PCR atau Ag RDT.
Varian Gamma menjadi salah satu mutasi virus dengan transmisibilitas atau penularan tinggi.
Jenis virus corona ini dapat meningkatkan risiko rawat inap dan bisa meningkatkan penyakit yang parah.
Dilaporkan adanya pengurangan dalam tingkat sedang dalam menetralisir virus atau masih ada kemungkinan risiko terinfeksi ulang.
Baca juga: Varian IHU, Varian Baru Covid-19 yang Terdeteksi di Perancis