Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Stres Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi? Dokter Jelaskan

Kompas.com - 09/01/2022, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres kerap dikaitkan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi ini juga sering disebut bisa memperburuk hipertensi yang memengaruhi kesehatan organ lainnya seperti jantung dan stroke.

Sebenarnya, bagaimana stres dan tekanan darah tinggi berhubungan?

Ahli jantung dari Center for Blood Pressure Disorders Cleveland Clinic dr Luke Laffin, menjawab hal ini. Menurut Laffin, sebelum masuk lebih dalam kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis stres yang dialami.

“Ketika kita berpikir tentang stres, kita harus memisahkannya menjadi dua kategori (yaitu) akut dan kronis,” ujarnya dilansir dari Cleveland Clinic, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Stres Selama Pandemi Covid-19, Mungkinkah Orang Jadi Pelupa? Ini Kata Ahli

Meskipun keduanya dapat menyebabkan tekanan darah naik, dia menilai efek jangka panjangnya berbeda.

Hubungan stres akut dan tekanan darah

Dijelaskan Laffin, stres akut disebabkan oleh peristiwa tertentu, misalnya pekerjaan yang menumpuk ataupun sedang ada masalah dengan orang lain. Dalam kasus ini, gejala stres muncul dan menghilang begitu pemicu stres menghilang.

“Stres akut dapat meningkatkan detak jantung dan meningkatkan sistem saraf simpatik Anda, yang akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah,” kata Dr Laffin.

Sementara itu, durasi stres akut bisa berbeda-beda pada setiap orang dan kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah yang tinggi.

“Tubuh dapat menangani perubahan akut pada tekanan darah ini dengan cukup baik. Yang sangat kami khawatirkan adalah tekanan darah yang meningkat secara kronis,” lanjutnya.

Hubungan stres kronis dengan tekanan darah

Laffin mengatakan, sejauh ini belum diketahui dengan pasti bagaimana stres kronis bisa memengaruhi tekanan darah.

Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa tubuh kita mungkin cenderung melepaskan lebih banyak hormon stres dengan stres yang berkepanjangan. Selin itu, stres juga disebut memengaruhi kebiasaan dan gaya hidup yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

"Orang yang mengalami stres kronis cenderung kurang tidur, tidak banyak berolahraga dan membuat pilihan makanan tidak sehat," jelas Laffin.

Di samping itu, pemicu stres yang berlangsung lama bisa menyebabkan stres akut berubah menjadi stres kronis yang harus segera ditangani. Pasalnya, setiap orang mengalami stres yang berbeda-beda meski dalam situasi yang sama.

Cara meredakan stres

Menurut Laffin, ada beberapa cara untuk meredakan tingkat stres dan tekanan darah, di antaranya:

1. Berolahraga

“Olahraga secara teratur dianggap sebagai cara yang ampuh untuk membuat orang merasa lebih baik, mengurangi tingkat stres dan membantu mereka beradaptasi dengan situasi stres,” katanya.

Kemudian, olahraga juga berdampak positif pada kesehatan jantung dan tekanan darah.

2. Pola makan sehat

Makanan yang mengandung banyak garam dan lemak dapat meningkatkan tekanan darah, bahkan sebelum stres muncul. Mengurangi konsumsi makanan tersebut dan menghindari minuman beralkohol, dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Di sisi lain, Laffin juga merekomendasikan meditasi atau terapi untuk menurunkan tingkat stres yang tinggi.

Baca juga: Begini Dampak Stres pada Tubuh

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com