Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Gempa Pacitan M 4,8 Terasa hingga Jogja | Rachel Vennya Diduga Kabur, Pakar Jelaskan Potensi Penularan Varian Mu

Kompas.com - 14/10/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Rabu (13/10/2021) siang, sebagian wilayah Jogja merasakan guncangn gempa. Ternyata, pusat gempa ini ada di jarak 78 km arah barat daya Pacitan, Jawa Timur, tepatnya berada di laut.

Berita tentang gempa Jogja ini menjadi salah satu berita populer Sains.

Selain gempa Jogja, topik viral Baim Wong juga masih menjadi bahasan populer. Menurut pakar media, sebenarnya Indonesia sudah memiliki peraturan dan UU yang membahas privasi seseorang.

Kabar Rachel Vennya yang diduga kabur saat karantina juga menjadi bahasan di jagat maya. Berkaitan dengan hal ini, pakar epidemiologi memperingatkan potensi penularan varian Mu.

Berikut rangkuman berita populer Sains Kompas.com, sepanjang Rabu (13/11/2021) hingga Kamis (14/11/2021) siang.

Penjelasan BMKG soal gempa Jogja

Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 12.00.47 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa Pacitan ini berkekuatan M 4,8.

Selain di Pacitan, guncangan gempa terkini juga dirasakan di Trenggalek, Gunungkidul, Bantul hingga Yogyakarta.

Dengan melihat episenter, serta kedalaman hiposenter gempa Pacitan, fenomena ini termasuk gempa dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, di selatan Pulau Jawa.

Selengkapnya baca di sini:

Gempa Pacitan M 4,8 Mengguncang hingga Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Gempa Pacitan dan Yogyakarta bukan gempa Megathrust

Gempa tektonik bermagnitudo M 4,8 mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, yang terasa hingga wilayah di sekitar DI Yogyakarta.

Gempa Pacitan ini tidak termasuk gempa megathrust.

Hal ini diungkapkan Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, Msi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

"Bukan (gempa megathrust), tapi transisi megathrust-benioff," kata Daryono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com