Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Gempa Pacitan M 4,8 Terasa hingga Jogja | Rachel Vennya Diduga Kabur, Pakar Jelaskan Potensi Penularan Varian Mu

KOMPAS.com - Rabu (13/10/2021) siang, sebagian wilayah Jogja merasakan guncangn gempa. Ternyata, pusat gempa ini ada di jarak 78 km arah barat daya Pacitan, Jawa Timur, tepatnya berada di laut.

Berita tentang gempa Jogja ini menjadi salah satu berita populer Sains.

Selain gempa Jogja, topik viral Baim Wong juga masih menjadi bahasan populer. Menurut pakar media, sebenarnya Indonesia sudah memiliki peraturan dan UU yang membahas privasi seseorang.

Kabar Rachel Vennya yang diduga kabur saat karantina juga menjadi bahasan di jagat maya. Berkaitan dengan hal ini, pakar epidemiologi memperingatkan potensi penularan varian Mu.

Berikut rangkuman berita populer Sains Kompas.com, sepanjang Rabu (13/11/2021) hingga Kamis (14/11/2021) siang.

Penjelasan BMKG soal gempa Jogja

Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 12.00.47 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa Pacitan ini berkekuatan M 4,8.

Selain di Pacitan, guncangan gempa terkini juga dirasakan di Trenggalek, Gunungkidul, Bantul hingga Yogyakarta.

Dengan melihat episenter, serta kedalaman hiposenter gempa Pacitan, fenomena ini termasuk gempa dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, di selatan Pulau Jawa.

Selengkapnya baca di sini:

Gempa Pacitan M 4,8 Mengguncang hingga Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Gempa Pacitan dan Yogyakarta bukan gempa Megathrust

Gempa tektonik bermagnitudo M 4,8 mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, yang terasa hingga wilayah di sekitar DI Yogyakarta.

Gempa Pacitan ini tidak termasuk gempa megathrust.

Hal ini diungkapkan Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, Msi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

"Bukan (gempa megathrust), tapi transisi megathrust-benioff," kata Daryono.

Maksud gempa Pacitan bukan gempa megathrust karena hiposenter pusat gempa berada di kedalaman menengah di zona transisi antara zona Megathrust dan Benioff.

Baca selengkapnya di sini:

BMKG: Gempa Pacitan dan Yogyakarta Bukan Gempa Megathrust

Soal kasus Baim Wong, ada UU yang mengatur privasi

Viralnya tindakan Baim Wong yang menegur kakek Suhud membuat kita bertanya, apakah boleh merekam video atau menjadikan orang sebagai konten tanpa izin? Bagaimana peraturannya di Indonesia?

Menjawab pertanyaan ini, Ranny Rastati dari Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara.

Ranny berkata, sebenarnya di Indonesia sudah ada peraturan dan Undang-Undang (UU) yang mengatur soal privasi.

"Seperti UUD 1945 pasal 28G tentang hak perlindungan diri, kemudian ada UU ITE pasal 27 tentang larangan mendistribusikan atau mentransmisikan konten bermuatan penghinaan atau pencemaran nama baik," kata Ranny kepada Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Oleh sebab itu, terkait video Baim Wong yang menegur kakek dan menjadi viral, Ranny berkata seharusnya pembuat konten minta izin dulu kepada orang yang muncul di dalam kontennya.

Selengkapnya baca di sini:

Soal Baim Wong, Indonesia Punya Peraturan dan UU yang Mengatur Privasi

Rachel Vennya diduga kabur dari karantina, ahli ingatkan penularan varian Mu

Rachel Vennya baru kembali dari Amerika Serikat, namun dikabarkan kabur saat menjalani karantina. Pakar epidemiologi menyebut bahwa hal ini bisa menyebabkan potensi penularan varian Mu.

Pakar epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, berkata bahwa bila info Rachel Vennya benar kabur dari karantina, maka tindakannya dapat mengancam kesehatan publik.

Karantina, kata Dicky, adalah tanggungjawab sosial dan wajib untuk diikuti. Bahkan, di negara-negara maju, sanksi tegas diberlakukan untuk menindak siapapun yang melanggar aturan karantina.

"Karantina adalah kunci keberhasilan untuk melindungi kesehatan publik di dalam negeri," jelas Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Dicky menjelaskan bahwa karantina dapat melindungi dari potensi ancaman masuknya varian virus corona atau virus apapun, dalam situasi pandemi saat ini.

Selengkapnya baca di sini:

Info Rachel Vennya Kabur Saat Karantina, Pakar Epidemiologi Jelaskan Potensi Penularan Varian Mu

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/14/070000823/populer-sains-gempa-pacitan-m-48-terasa-hingga-jogja-rachel-vennya-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke