Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 139 Juta Penduduk Dunia Terdampak Perubahan Iklim dan Covid-19 Sekaligus

Kompas.com - 07/10/2021, 13:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari 139,2 juta penduduk dunia terdampak perubahan iklim sejak awal pandemi Covid-19 terjadi. Perubahan iklim juga telah memakan lebih dari 17.424 korban jiwa.

Hal ini diungkapkan dalam analisis terbaru Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) bersama Red Cross Crescent Climate Centre (RCRC Climate Centre) terkait dampak dari cuaca ekstrem di tengah pandemi Covid-19.

Dari data terbaru serta sejumlah studi kasus spesifik, kajian tersebut memaparkan bahwa populasi di seluruh dunia kini tengah menghadapi beragam krisis dan kerentanan yang berlapis.

Baca juga: Bisakah Perubahan Iklim Membuat Manusia Punah?

Selain prevalensi individu yang terdampak dan juga korban jiwa, didapatkan pula sekitar 658,1 juta individu dari kelompok rentan terpapar suhu ekstrem.

Presiden IFRC, Francesco Rocca dalam keterangan tertulisnya mengatakan, laporan ini disampaikan satu tahun setelah adanya analisis terhadap meningkatnya risiko akibat cuaca ekstrem pada masa krisis pandemi Covid-19.

Pandemi yang masih berlangsung saat ini jelas menimbulkan malapetaka terhadap kesehatan jutaan manusia di dunia, serta dampak tak langsung akibat upaya pembatasan.

Krisis rawan pangan dari perubahan iklim diperparah dengan adanya virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, serta sistem kesehatan yang telah mencapai ambang batas kemampuannya, serta masyarakat rentan yang harus menanggung dampak terbesarnya.

Oleh karena itu, kata Rocca, hasil pada paparan ini juga menekankan pentingnya penanganan krisis ditengah pandemi COvid-19 yang berdampak pada kehidupan masyarakat di seluruh penjuru dunia dan membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap risiko perubahan iklim.

"Dunia tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana perubahan iklim dan Covid-19 telah mendorong masyarakat sampai batas kemampuan," kata Rocca.

"Menjelang COP26, kami mengimbau para pemimpin dunia untuk mengambil aksi cepat agar perubahan iklim," tambahnya.

Untuk diketahui, COP26 adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang memiliki fokus terkait perubahan iklim.

Baca juga: Sudah Terjadi, Ini Tanda Terjadinya Perubahan Iklim

Ilustrasi virus corona, Covid-19. (Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus corona, Covid-19. (Shutterstock)

Berikut beberapa contoh negara yang terdampak perubahan iklim dan Covid-19 yang terjadi bersamaan ini.

1. Kenya

Kenya menjadi salah satu negara yang sangat merasakan dampak daripada pandemi Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan efek perubahan iklim.

Banjir dan kekeringan melanda Kenya selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Hal ini jelas mengakibatkan lebih dari 2,1 juta individu di Kenya mengalami kerawanan pangan baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Baca juga: Mengapa Sebagian Orang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala? Ilmuwan Ungkap Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com