Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Bagaimana Cara Memperbaikinya?

Kompas.com - 04/10/2021, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kandungan paracetamol ditemukan di muara Angke dan Ancol dengan konsentrasi sangat tinggi. Namun, apakah kondisi ini bisa diperbaiki?

Seperti diketahui, baik muara Angke dan Ancol berada di Teluk Jakarta.

Kandungan paracetamol di muara Angke dan Ancol tersebut konsentrasinya jauh lebih tinggi dibanding negara lain yang sudah diteliti.

Dalam studi yang terbit di jurnal Science Direct pada Agustus 2021, konsentrasi paracetamol di muara Angke adalah 610 nanogram per liter (ng/L). Sementara di Ancol konsentrasi paracetamolnya 420 ng/L.

Jika dibandingkan dengan negara lain, di pantai Brazil kandungan paracetamolnya 34,6 nanogram per liter dan di pantai utara Portugis 51,2 sampai 584 ng/L.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar paracetamol, Peneliti Duga Sumbernya dari Sini

Atasi masalah dari sumbernya

Peneliti yang terlibat dalam riset ini mengatakan bahwa sejauh ini sumber paracetamol di Teluk Jakarta diduga berasal dari faktor antropogenik.

Karena paracetamol dikonsumsi manusia, kemungkinan besar masalah ini karena gaya hidup masyarakat atau instalasi pembuangan air limbah yang tidak optimal.

Prof. Dr. Zainal Arifin, Peneliti Oseanografi BRIN dalam Webinar bertajuk "Limbah Farmasetika di Perairan Teluk Jakarta" pada Senin (4/10/2021) menjelaskan, yang dimaksud gaya hidup adalah bagaimana masyarakat, khususnya di Jabodetabek, membuang obat-obatan yang sudah kadaluarsa atau rusak.

Ketika obat-obatan yang rusak atau kadaluarsa dibuang sembarangan, efeknya obat tersebut dapat mengalir hingga ke laut.

Dugaan kedua, instalasi pembuangan air limbah yang tidak optimal.

Zainal menjelaskan, paracetamol tidak bisa terendapkan oleh jaring limbah yang saat ini digunakan. Ini artinya, kita memerlukan inovasi teknologi baru untuk menangani masalah tersebut.

Namun hingga saat ini, belum diketahui jelas dari mana sumber pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta. Hal ini masih dugaan peneliti dan butuh studi lebih lanjut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com