Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Walhi: Kami Terkejut, Tanda Pemprov Lalai

Kompas.com - 04/10/2021, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi terbaru menemukan bahwa air di wilayah Teluk Jakarta terkontaminasi paracetamol konsentrasi tinggi. Hal ini membuat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta terkejut dan menilai ini kelalaian pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan University of Brighton UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary) studi mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan.

Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia.

Tim peneliti dalam studi ini adalah Dr Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof Zainal Arifin (BRIN), Dr George Olivier (UoB), dan Dr Corina Ciocan (UoB).

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol Konsentrasi Tinggi, DLH Uji Sampel

Data dikumpulkan dari lokasi yang didominasi limbah cair di Indonesia, terdiri atas 4 lokasi di Teluk Jakarta (Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing) dan satu di pantai utara Jawa Tengah (Pantai Eretan).

Dalam abstrak jurnal tersebut disebutkan, peneliti melakukan penyelidikan kontaminan air, termasuk obat-obatan di perairan Indonesia. 

"Hasil penelitian awal yang kami lakukan ingin mengetahui apakah ada sisa paracetamol yang terbuang ke sistem perairan laut," kata Prof Zainal Abisin, salah satu penulis dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti Amonia, Nitrat dan total Fostat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia.

Selain itu, paracetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara sungai Angke (610 ng/L) dan muara sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta. 

Konsentrasi paracetamol yang cukup tinggi, meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.

"Kami melakukan (penelitian) di dua lokasi utama, yaitu di Teluk Jakarta dan Teluk Eretan. Konsentrasi paracetamol tertinggi ditemukan di pesisir Teluk Jakarta, sedangkan di Teluk Eretan tidak terdeteksi alat," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di belahan dunia, konsentrasi Paracetamol di Teluk Jakarta adalah relatif tinggi (420-610 ng/L) dibanding di pantai Brazil (34. 6 ng/L), pantai utara Portugis (51.2 – 584 ng/L).  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com