KOMPAS.com - Para praktisi dan pemerhati kesehatan berkumpul untuk memberdayakan perempuan di seluruh Asia Pasifik dengan kampanye Global Your Life, dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, 26 September 2021.
Dalam peringatan ini, para praktisi kesehatan, pembuat kebijakan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), penyedia layanan kesehatan jarak jauh (telehealth), asosiasi industri, dan influencer mengikrarkan komitmen dalam mendukung perempuan mengendalikan kesehatan dan kehidupan mereka.
Head of Medical Affairs, Pharmaceuticals Division Asia/Pasific, Bayer, Dr Shivani Kapur mengatakan, banyak pihak terlibat dalam pembaruan komitmen pemberdayaan perempuan murni dari bentuk kesadaran bersama.
Baca juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Mengenal Jenis Kontrasepsi dan Kegunaannya
Sebab, sejak munculnya Covid-19, jutaan perempuan telah kehilangan akses dalam perencanaan keluarga atau kontrasepsi dan melindungi kesehatan mereka, memperluas ketidaksetaraan gender yang ada dan berdampak pada keberlanjutan sosial-ekonomi secara jangka panjang.
Diketahui bahwa 18 bulan setelah pandemi, sekitar 12 juta perempuan di Asia Pasifik telah mengalami kesulitan terkait kontrasepsi. Hal ini menyebabkan terjadinya 1,4 juta kehamilan yang tidak diinginkan.
Dengan begitu, Shivani menegaskan, pengendalian kesehatan dan kehidupan perempuan di seluruh dunia menjadi hal yang sangat penting, meskipun masih tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 ini.
"Kita juga berharap supaya lebih banyak lagi pihak dan publik secara lebih luas untuk bergabung dalam komitmen, serta turut andil mendukung atau menyuarakan kebutuhan dan pemberdayaan kesehatan perempuan," kata Shivani dalam diskusi daring bertajuk #TakeControl : Membentuk Kesehatan Digital untuk Perempuan dalam masa Covid-19, Jumat (24/9/2021).
Salah satu upaya pemberdayaan perempuan yang akan dilakukan oleh Bayer, adalah dengan berkolaborasi bersama pemerintah dan organisasi untuk memperkenalkan serta mempromosikan kesadaran dan pendidikan kontrasepsi secara lebih besar.
Baca juga: Kontrasepsi Estrogen dan Pembekuan Darah akibat Covid-19, Apa Hubungannya?