Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Peningkatan Hidrogen di Atmosfer, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/09/2021, 20:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Para Ilmuwan belum lama ini menemukan adanya peningkatan hidrogen (H2) di atmosfer. Peningkatan tersebut diperkirakan terjadi karena aktivitas manusia.

Hidrogen molekuler adalah komponen alami dari atmosfer akibat pemecahan formaldehida yang juga merupakan produk sampingan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti knalpot dan pembakaran biomassa.

Terdapat peningkatan hidrogen akibat aktivitas manusia ini mencapai 70 persen selama abad ke-20.

Fakta ini ditemukan ketika ilmuwan menganalisis sampel udara yang terperangkap dalam inti es di Antartika yang dibor, dilansir dari Science Alert, Rabu (15/9/2021).

Sampel udara antara tahun 1852 hingga 2003 tersebut menunjukkan hidrogen atmosfer melonjak dari 330 bagian per miliar menjadi 550 bagian per miliar.

Studi yang telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) ini merupakan studi hidrogen pertama yang diambil dari sesuatu yang solid.

Baca juga: Dicap Ramah Lingkungan, Kapal Hidrogen Segera Berlayar

 

"Udara yang menua terperangkap dalam tumpukan salju abadi di atas lapisan es, dan pengambilan sampelnya memberi kita perhitungan komposisi atmosfer yang sangat akurat dari waktu ke waktu," jelas John Patterson, ilmuwan Bumi dari University of California Irvine, menjelaskan penyebab peningkatan hidrogen di atmosfer.

Permasalahannya, lonjakan emisi hidrogen tetap terjadi meskipun undang-undang polusi udara baru-baru ini berusaha untuk mengekang emisi bahan bakar fosil, sehingga kemungkinan terdapat kebocoran gas industri yang menjadi penyebabnya.

Belum lagi beberapa emisi knalpot yang telah dikurangi dalam beberapa tahun terakhir dengan penggunaan catalytic converter, yang seharusnya dapat menurunkan emisi hidrogen.

Karenanya, Patterson mengatakan kemungkinan terdapat sumber gas non-otomotif atau kebocoran industri yang diremehkan selama ini dan jarang dipertimbangkan.

Menjelaskan peningkatan hidrogen di atmosfer, menurut Patterson, selama ini tidak ada yang secara langsung mengukur berapa banyak kebocoran hidrogen karena proses ini, tetapi perkiraan awal menunjukkan hasilnya bisa signifikan.

Baca juga: Peneliti Australia Ciptakan Terobosan Bahan Bakar Hidrogen dari Amonia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com