KOMPAS.com - Para ahli di seluruh dunia terus mendorong para ibu untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya. Pandemi Covid-19 diharapkan tidak membuat para ibu berhenti menyusui.
Berdasarkan data Covid19.go.id, kasus positif Covid-19 pada anak usia 1-5 tahun di Indonesia mencapai 2,9 persen, dengan angka kematian 0,6 persen.
Meskipun benar bahwa dalam banyak kasus penularan terjadi dalam klaster keluarga, Dokter Spesialis Anak dr S.T Andreas M.Ked(Ped) SpA mengatakan bahwa ASI tidak pernah menjadi penyebab atau sumber penularan Covid-19.
“ASI mengandung antibodi yang diperlukan untuk bayi. Jika ibu menyusui terinfeksi, bayi harus dirawat oleh anggota keluarga yang sehat, tetapi ibu tetap dapat memberikan ASI dengan memompa ASI jika kondisi fisik memungkinkan,” kata Andreas dalam talk show Philips AVENT bertajuk New parenst Amidst the Covid-19 Pandemic, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: Ibu Terinfeksi Covid-19, Bolehkah Menyusui Bayinya? Ini Kata Dokter
Andreas menuturkan, ada dua tantangan besar terkait pemberian ASI selama masa pandemi Covid-19 ini, yakni:
1. Stres
Dijelaskan Andreas, sebelim pandemi menyusui sudah memiliki tantangan yang cukup komprehensif. Ini karena menyusui karena bisa menjadi sumber stres sebagai orangtua baru, tentunya sangat bergantung terhadap dukungan keluarga termasuk suaminya.
Nah, tantangan ini akan bertambah lagi di masa pandemi Covid-19 dan dilema saat ibu itu sendiri sedang terinfeksi Covid-19.
Dengan demikian, para ibu terduga atau terkonfirmasi Covid-19 memang memiliki tantangan yang lebih besar, tetapi ibu yang sehat juga terdampak oleh pandemi ini, terutama bagi ibu baru yang masih kurang berpengalaman.
Hal ini dapat menjadi sumber stres baru bagi ibu menyusui.
“Salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan orangtua adalah bagaimana menjaga agar ibu tetap bahagia. Lingkungan yang mendukung akan membantu mengurangi stres, memungkinkan ibu untuk terus menyusui dan merawat si kecil dengan lebih mudah," jelasnya.