Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2021, 20:46 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu beredar video kebakaran yang terjadi di tengah laut Mexico. Mengapa bisa terjadi kebakaran padahal berada di tengah air laut?

Terbentuknya api

Terbentuknya api adalah suatu proses reaksi kimiawi yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Reaksi kimiawi ini disebut dengan oksidasi. Ini merupakan proses dimana molekul oksigen bereaksi dengan unsur lain dan saling melepaskan elektron hingga terjadinya api.

Api merupakan energi yang memiliki intensitas bervariasi, memiliki cahaya, serta panas yang bisa menimbulkan asap. Intensitas ini akan menunjukkan penyebab terbentuknya api.

Penemuan cara membuat api adalah salah satu hal yang sangat berguna bagi manusia karena api memiliki banyak sekali manfaat. Diantara manfaat api adalah sebagai penerangan, untuk memasak makanan, dan menjaga diri agar tetap hangat.

Baca juga: Misteri Evolusi Manusia Terpecahkan, Ahli Temukan Bukti Penggunaan Api 900.000 Tahun Lalu

Teori segitiga api

Terbentuknya api tidak bisa sembarangan. Api hanya bisa muncul juga elemen-elemennya terpenuhi. Elemen pembentuk api disebut dengan teori segitiga api.

Segitiga api digambarkan dengan segitiga sama sisi yang menunjukkan bahwa ada tiga unsur yang harus ada untuk terbentuknya api.

Ketiga unsur dalam teori segitiga api itu adalah bahan bakar (fuel), sumber panas atau api (heat), dan oksigen. Bahan bakar adalah segala unsur baik gas, padat, atau cair yang dapat terbakar. Selain itu, api tidak akan muncul jika tidak ada salah satu unsur ketiganya.

Baca juga: Memahami Terjadinya Kebakaran dan Potensi Biomassa sebagai Racun Api

Proses rantai reaksi ini akan terus berlangsung selama bahan bakar dan oksigen dalam jumlah yang cukup, serta temperatur yang mendukung.

Sumber oksigen berasal dari udara. Untuk terjadi proses pembakaran, setidaknya dibutuhkan 15 persen volume oksigen di udara.

Udara normal di atmosfer kita mengandung sekitar 21 persen oksigen. Selain berasal dari udara, ada beberapa bahan bakar yang juga mengandung oksigen yang menjadi pendukung terjadinya kebakaran.

Sumber panas yang dibutuhkan di dalam pembakaran bisa didapatkan dari manapun. Beberapa sumber panas pemicu kebakaran adalah panas matahari, permukaan yang panas, gesekan, reaksi kimia eksotermis, listrik, percikan api, api las, dan gas.

Pada jaman dahulu, penemuan api ditemukan dengan menggesekkan kayu secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Ini merupakan contoh sumber panas untuk terbentuknya api. Kemudian menggunakan dedaunan kering dan ranting pohon sebagai bahan bakarnya.

Baca juga: 300.000 Tahun Lalu, Manusia Sudah Gunakan Api untuk Bikin Alat Batu

Sedangkan bahan bakar yang bisa menyebabkan kebakaran bisa ditemukan dalam tiga bentuk, yaitu gas, padat, dan cair. Contoh bahan bakar padat adalah kayu, batu bara, plastik, dan kertas.

Kemudian, contoh bahan bakar benda cair adalah bensin, cat, minyak tanah, pernis, alkohol, dan minyak zaitun. Sedangkan contoh bahan bakar gas adalah gas alam dan karbon monoksida.

Jika ketiga unsur tersebut sudah terpenuhi dalam jumlah yang cukup, maka sesuai dengan terogi segitiga api, akan terbentuk api hingga salah satu unsurnya habis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com