KOMPAS.com - Meski sebuah fenomena alam yang sama, tetapi bulan purnama yang akan terjadi malam ini, Bulan Purnama Strawberry, ternyata menurut badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) memiliki banyak sekali istilah atau nama di dunia.
Secara umum, seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena Strawberry Full Moon ini sejak beberapa menit sebelum terbenam Matahari, pada malam ini, Kamis (24/6/2021) dari arah Timur-Tenggara, yakni arah yang sama ketika Matahari terbit saat Solstis Desember.
Kemudian, berkulminasi keesokan harinya, Jumat (25/6/2021) sekitar tengah malam di arah Selatan dan terbenam setelah terbit Matahari di arah Barat-Barat Daya.
NASA dalam laman resminya menyatakan bahwa bulan purnama pada bulan Juni ini memanglah satu fenomena, tetapi memiliki banyak sekali nama.
Mengapa demikian dan apa saja nama atau istilah untuk menyebutkan fenomena Bulan Purnama Juni, Kamis (24/6/2021) malam ini?
Baca juga: Bulan Purnama Strawberry Besok, Ini Jadwal dan Cara Melihatnya
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, dalam almanak petani (farmer almanac), tiap-tiap bulan purnama memiliki nama.
Penamaan ini didasarkan pada jatuhnya musim sebuah tumbuhan atau fenomena alan yang sedang terjadi. Sehingga, penamaannya pun setiap wilayah berbeda-beda.
Pada tahun 1930-an, Maine Farmers's Almanca mulai menerbitkan nama-nama penduduk asli Amerika untuk Bulan Purnama tahun itu.
Menurut Almanak ini, suku-suku Algonquin di Amerika Serikat bagian timur laut sekarang menyebutnya sebagai Bulan Strawberry.
Nama ini, Bulan Purnama Strawberry, berasal dari musim panen stroberi setiap bulan Juni, yang relatif singkat di Amerika Serikat bagian timur laut.
Baca juga: Muncul Besok, Ini Alasan Bulan Purnama Juni Dijuluki Strawberry Full Moon