Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Puasa Intermiten, Diet Tradisional Terbukti Lebih Ampuh Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 17/06/2021, 18:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Selama beberapa tahun terakhir, diet puasa intermiten yang membuat orang berpuasa beberapa hari setiap minggu makin meningkat popularitasnya, ditambah lagi dengan gambar transformasi berat badan yang ajaib dan diikuti oleh banyak selebriti.

Namun, bukti hingga saat ini tentang efektivitas puasa intermiten dibandingkan dengan diet tradisional yang bertujuan untuk mengurangi asupan kalori selama seminggu penuh masih terbatas.

Bahkan, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Science Translational Medicine pada 16 Juni 2021, menunjukkan bahwa tidak ada yang istimewa dari puasa intermiten.

Baca juga: Penelitian Ungkap Puasa Intermiten Berisiko Kurangi Massa Otot

Studi baru dari tim ahli fisiologi di University of Bath ini seakan menentang kepercayaan populer, bahwa diet puasa intermiten adalah cara paling efektif untk menurunkan berat badan.

Peneliti mengungkap, peserta dalam uji coba kontrol acak yang mereka lakukan, kehilangan lebih sedikit berat badan saat berpuasa intermiten, dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet tradisional - bahkan ketika asupan kalori mereka secara keseluruhan sama.

Uji coba, yang diselenggarakan oleh tim dari Pusat Nutrisi, Latihan & Metabolisme Universitas (CNEM), membagi peserta dalam tiga kelompok kategori:

- Kelompok 1 yang melakukan puasa intermiten secara selang-seling dengan di hari tidak berpuasa mereka makan 50% lebih banyak dari biasanya.

- Kelompok 2 yang mengurangi kalori di semua makanan setiap hari sebesar 25%.

- Kelompok 3 yang berpuasa intermiten bergantian (sama seperti Kelompok 1), tetapi di hari mereka tidak berpuasa, mereka makan sehari 100% lebih banyak dari biasanya.

Peserta di ketiga kelompok mengonsumsi makanan khas sekitar 2000-2500 kalori per hari rata-rata pada awal penelitian.

Selama periode pemantauan tiga minggu, kedua kelompok yang dibatasi energinya mengurangi ini menjadi rata-rata antara 1500-2000 kkal.

Sedangkan kelompok 1 dan 2 mengurangi asupan kalori mereka dengan jumlah yang sama dengan cara yang berbeda, sementara diet kelompok 3 tanpa mengurangi kalori secara keseluruhan.

Hasil studi menemukan, bahwa kelompok diet non-puasa (Grup 2) kehilangan 1,9 kg hanya dalam tiga minggu, dan pemindaian tubuh DEXA mengungkapkan penurunan berat badan ini hampir seluruhnya, karena pengurangan kandungan lemak tubuh.

Baca juga: Kebanyakan Orang Kesulitan Menurunkan Berat Badan dalam Jangka Panjang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com