Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2021, 11:05 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Lautan adalah bagian dari Bumi yang masih penuh misteri dan sulit untuk dipelajari. Lautan yang begitu luas dengan keanekaragaman organisme di dalamnya seolah menjadi pesona tersendiri.

Pada beberapa film Hollywood digambarkan beberapa hewan laut yang besar dan mematikan yang menyerang manusia. Contohnya adalah film yang mengangkat cerita ikan hiu megalodon yang menyerang manusia di kapal.

Ternyata ikan hiu megalodon tidak hidup di laut dangkal dan hanya berkemungkinan kecil bertemu dengan manusia. Hiu satu ini hidup di laut dengan kedalaman 2.000 meter.

Selain itu, peneliti juga menyebutkan bahwa permukaan dasar laut tidak rata dan memiliki rata-rata kedalaman sekitar 3.700 meter. Selain itu, terdapat bagian laut terdalam di Palung Mariana yang memiliki kedalaman hingga 11.000 meter.

Baca juga: 6 Hewan Penghuni Laut Dalam, Ada yang Hidup Di Indonesia

Cara mengukur kedalaman laut ini dipelajari dalam batimetri. Batimetri digunakan unutk mengukur berbagai kedalaman air, mulai dari sungai, danau, hingga lautan.

Dilansir dari National Institute of Standards and Technology, terdapat dua cara untuk mengukur kedalaman laut.

Sonar

Cara paling mudah dan cepat untuk mengukur kedalaman laut adalah dengen gelombang suara. Kapal memiliki teknnologi sonar, yang mengeluarkan suara untuk memetakan topografi dasar laut.

Alat ini memanfaatkan sifat suara yang memantul. Alat akan mengirimkan suara ke dasar laut dan menghitung waktu gelombang suara kembali ke alat sonar pada kapal. Dengan teknik ini, peneliti bisa mengetahui kedalaman lautan.

Nama alat sonar yang digunakan oleh National Oceanis and Atmospheric Association (NOAA) adalah Multibeam Echosounders. Kapal yang sedang memetakan kedalaman laut di suatu daerah akan bergerak maju dan mundur untuk bisa memetakan area dasar laut dengan akurat.

Radar dan satelit

Cara lain untuk mengukur kedalaman laut adalah radar. Cara kerja radar hampir mirip dengan sonar, namun data yang didapatkan tidak secepat sonar.

Radar bekerja dengan mengirimkan gelombang dan menunggu hingga gelombang itu kembali ditangkap radar. Jika sonar memanfaatkan gelombang suara, radar menggunakan gelombang radio atau gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektomagnetik merambat lebih lambat di dalam air daripada gelombang suara. Maka dari itu biasanya radar lebih sering digunakan untuk mengukur atmosfer.

Selain itu, terdapat alat yang mengombinasikan radar dengan satelit. Nama alat ini adalah radar altimeter. Alat ini juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman laut dengan mekanisme kerja yang hampir mirip.

Baca juga: 4 Zona Kedalaman Laut Beserta Penjelasannya

Walaupun sonar merupakan alat yang bisa memetakan kedalaman laut dengan cepat, dibutuhkan sekitar 125 tahun pengukuran tanpa henti untuk memetakan seluruh lautan yang ada di Bumi.

Saat ini hanya sebagian kecil saja lautan yang sudah berhasil dipetakan kedalamannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com