KOMPAS.com – Pil KB atau pil kontrasepsi merupakan metode hormonal untuk mencegah kehamilan dengan mencegah tubuh memproduksi sel telur.
Selain mencegah kehamilan, pil KB juga membantu mengatasi siklus menstruasi yang tidak teratur, endometriosis, dan sindrom pramenstruasi (PMS).
Terdapat dua jenis utama pil KB, yakni pil yang mengandung estrogen dan progestin serta pil yang hanya mengandung progestin.
Sebelum mengonsumsi pil KB, perlu diketahui alat kontrasepsi ini kerap diikuti dengan efek samping yang bervariasi antar individu.
Dilansir dari WebMD, 17 Desember 2020, pil KB mengandung sedikit hormon estrogen dan progestin buatan manusia.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Bisa Muncul jika Pernah Terinfeksi Virus Corona
Hormon-hormon ini akan menghambat hormon alami tubuh untuk mencegah kehamilan dengan beberapa cara.
Kontrasepsi hormonal biasanya menghentikan tubuh untuk berovulasi. Mereka juga mengubah lendir serviks sehingga sperma sulit melewati serviks.
Selain itu, pil KB juga mencegah kehamilan dengan lapisan rahim sehingga kemungkinan telur yang telah dibuahi akan ditanamkan.
Dilansir dari Medical News Today, 29 September 2020, berikut adalah efek samping pil KB yang paling umum.
1. Bercak antar periode
Efek samping pil KB yang pertama adalah munculnya bercak seperti pendarahan ringan di antara siklus mentruasi.
Baca juga: 7 Fakta Racun Potasium Sianida dari Bentuk hingga Efek Samping
Ini terjadi karena tubuh menyesuaikan dengan perubahan hormon dan rahim menyesuaikan untuk memiliki lapisan yang lebih tipis.
Minum pil KB sesuai resep biasanya akan membantu mencegah munculnya bercak antar periode menstruasi.
2. Mual
Beberapa orang yang mengonsumsi pil KB mengalami mual ringan. Namun, seiring waktu, efek samping ini akan mereda.