KOMPAS.com - Paket sate beracun yang dimakan anak pengendara ojek online di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan mengandung racun potasium sianida.
Hal ini diungkap oleh Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY.
Berikut sejumlah fakta tentang Potasium Sianida yang dirangkum Kompas.com.
Baca juga: Apa Itu Potasium Sianida, Zat yang Ada di Kasus Sate Beracun?
Dilansir laman resmi CDC, potasium sianida melepaskan gas hidrogen sianida, zat kimia sangat beracun yang mengandung zat asfiksia.
Saat zat tersebut masuk ke dalam tubuh, kemampuan tubuh untuk mengolah oksigen akan terganggu dan bisa berakibat fatal.
Potasium sianida atau kalium sianida berbentuk butiran padat yang menyerupai kristal.
Gas hidrogen sianida yang dilepaskan potasium sianida memiliki bau mirip almond pahit yang khas. Beberapa orang ada yang menggambarkan baunya seperti sepatu tua yang apek, tapi ada juga yang tidak dapat mendeteksi aromanya.
Oleh sebab itu, bau potasium sianida dianggap tidak memberikan peringatan bagi orang bahwa konsentrasi di dalamnya berbahaya untuk tubuh.
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan potasium sianida merupakan jenis racun yang bisa dibeli secara bebas. Zat ini biasanya digunakan untuk racun tikus.
Selain itu, potasium sianida digunakan secara komersial untuk fumigasi, pelapisan listrik, dan mengekstraksi emas dan perak dari bijihnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.