KOMPAS.com- Ingenuity adalah helikopter NASA pertama yang sukses melakukan serangkaian penerbangan di planet Mars. Pada penerbangan keenamnya, helikopter ini berhasil selamat dari anomali cuaca di planet ini.
Meski sempat mengalami sedikit kecelakaan, helikopter ini masih bisa kembali terbang di lain hari.
Insiden tersebut terjadi di hari ke-91 misi Perseverance NASA memulai eksplorasi di permukaan Planet Merah.
Dilansir dari Science Alert, Sabtu (29/5/2021), helikopter kecil itu naik secara vertikal ke ketinggian 10 meter, kemudian akan melakukan penerbangan horizontal ke arah barat daya, sejauh 150 meter.
Baca juga: Kabar Terbaru Helikopter Ingenuity NASA, Selamat dari Ganasnya Suhu Beku Mars
Pada saat akan berbelok dan bergerak 15 meter ke selatan untuk mengambil gambar, sebelum berbelok ke timur laut dan terbang sejauh 50 meter.
Diduga perubahan anomali cuaca di planet Mars, menyebabkan keanehan saat helikopter NASA ini akan menuju titik 150 meter pertama.
"Ingenuity mulai menyesuaikan kecepatannya dan memiringkan bolak-balik dalam pola berosilasi," tulis pilot helikopter Ingenuity, Harvard Grip dari Jet Propulsion Laboratory NASA dalam sebuah postingan blog.
Just keep flying ????#MarsHelicopter completed its 6th flight. Despite unexpected motion from an image processing issue, Ingenuity muscled through the final ~65 meters of its 215-meter journey, landed safely & is ready to fly again. The chief pilot explains https://t.co/533hn7qixk pic.twitter.com/IHkkjXaHDd
— NASA JPL (@NASAJPL) May 27, 2021
Baca juga: Helikopter yang Dibawa Perseverance NASA Ini Menelepon Bumi dari Mars
Grip menulis, perilaku ini bertahan selama sisa penerbangan. Sebelum mendarat dengan selamat, sensor onboard mengindikasikan bahwa helikopter mengalami roll and pitch excursions lebih dari 20 derajat, input kontrol yang besar dan lonjakan konsumsi daya.
Menurut temuan tim Ingenuity NASA, masalahnya adalah pada hubungannya dengan cara helikopter menavigasi.
Tim menjelaskan bahwa sistem navigasi utamanya, unit pengukuran inersia on-board, secara konstan melacak posisi, kecepatan dan sikap Ingenuity (orientasi dalam ruang tiga dimensi).
Untuk mendukungnya, helikopter NASA ini juga memiliki "mata", yakni kamera navigasi yang secara konstan mengambil gambar dari tanah di bawah, dengan kecepatan 30 gambar per detik.
Baca juga: Sukses Terbang di Mars, Misi Helikopter NASA Diperpanjang Sebulan