Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2021, 13:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comLuka infeksi disebabkan adanya mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, atau parasit yang tumbuh di luka sehingga mencegah penyembuhan luka.

Luka-luka kecil yang biasa terjadi di rumah biasanya akan sembuh dengan mudah tanpa komplikasi seperti infeksi. Contoh luka kecil yang biasa terjadi di rumah adalah luka gores, teriris benda tajam, atau tertusuk jarum.

Namun luka yang agar besar biasanya lebih sulit di rawat dan rawan terkena infeksi yang memperlambat proses penyembuhan luka. Bahkan, luka infeksi bisa menyebabkan luka tidak kunjung sembuh.

Gejala luka infeksi

Dilansir dari Medical News Today (25/4/2019), beberapa gejala yang menunjukkan bahwa luka mengalami infeksi adalah sebagai berikut.

Gejala yang dirasakan antara lain kulit di sekitar luka terasa hangat, keluar cairan kekuningan atau kehijauan dari luka, luka mengeluarkan bau yang tidak sedap, kulit di sekitar luka berwarna kemerahan, demam hingga menggigil, nyeri, serta mual dan muntah.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Luka, Bisa Pakai Bawang Merah

Membersihkan luka infeksi

Membersihkan luka yang infeksi bisa dilakukan di rumah. Anda hanya perlu memberikan perhatian ekstra terhadap luka yang mengalami infeksi.

Langkah pertama adalah siapkan semua peralatan yang akan digunakan dan pastikah semuanya bersih. Jika menggunakan alat bantuan seperti pinset, Anda bisa membersihkannya terlebih dahulu menggunakan alkohol.

Kedua, sebelum memulai proses pembersihan luka, cucilah tangan Anda dengan air dan sabun, lalu keringkan tangan Anda denga lap bersih atau tisu.

Selanjutnya, bersihkan luka dengan air hangat. Pastikan tidak ada debu, pasir, atau debris lain pada luka. Anda bisa menggunakan pinset yang telah dibersihkan sebelumnya atau menggunakan kapan yang dicelupkan ke air hangat.

Setelah luka bersih dari semua debris, Anda bisa mengoleskan cairan antiseptik atau petroleum jelly pada luka. Biarkan luka mengering. Jika lukanya kecil, sebaiknya tidak perlu diperban atau menggunakan plester. Namun, Anda bisa menutup luka jika luka berada di tempat yang mudah tergesek.

Perawatan luka infeksi

Setelah memastikan bahwa luka telah dibersihkan dari pemicu infeksi, Anda masih perlu memberikan perhatian agar tidak terjadi infeksi ulang. Langkah berikut juga penting dilakukan untuk mencegah luka infeksi.

Jika Anda menggunakan plester atau perban pada luka Anda, pastikan Anda mengganti perbannya minimal sekali dalam sehari. Namun, jika perban basah atau terkena kotoran, segera ganti perban Anda.

Penggunaan cairan antiseptik pada beberapa orang mungkin menimbulkan reaksi iritasi. Jangan gunaka cairan antiseptik jika luka Anda menunjukkan tanda iritasi akibat penggunaan antiseptik.

Baca juga: Bagaimana Kulit Kita Menutup Luka dan Membentuk Keropeng?

Jangan mengorek atau mencabut permukaan luka yang mulai mengering atau bekuan darah yang mulai terbentuk pada luka. Ini akan membuat luka lebih lama sembuh dan mingkatkan resiko infeksi pada luka.

Jika luka tidak menunjukkan perbaikan dalam waktu 1-2 hari, disertai demam, atau darah keluar terus menerus, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com