Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Tertawa untuk Kesehatan, Tingkatkan Imun hingga Bakar Kalori

Kompas.com - 19/04/2021, 07:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan bukanlah lelucon. Dan tahukah Anda ada satu resep yang tak memerlukan obat untuk menjaga kesehatan? Ya, tertawa.

Tertawa mungkin sering dianggap sepele. Namun, perilaku ini terus berkembang dan berlanjut dari waktu ke waktu.

Sebuah penelitian di tahun 2009 menemukan jejak kapan orang mulai tertawa untuk pertama kalinya. Setidaknya, tertawa sudah dilakukan manusia 10-16 juta tahun lalu.

Lantas, apa manfaat tertawa?

Baca juga: Depresi Bisa Dialami Semua Orang, Ini Bedanya dengan Emosi Sesaat

Dilansir Insider, Sabrina Romanoff yang merupakan psikolog klinis di Lenox Hill Hospital mengatakan bahwa tertawa sudah ada dalam kehidupan manusia sejak usia dini.

Faktanya, tertawa sudah terlihat pada bayi yang berusia 3-4 bulan.

"Tertawa adalah alat penting untuk mengatasi stres, terhubung dengan orang lain, serta meningkatkan kesehatan," kata Romanoff.

"Kita sering mendapat manfaat ini begitu saja dan kita harus lebih memperhatikan dampak kuat dari tertawa untuk menyalurkan manfaatnya lebih sering dalam kehidupan."

Kenapa orang tertawa dan jenisnya?

Tertawa adalah perilaku sosial yang paling sering terjadi saat kita bersama orang lain.

Romanoff mengatakan, ini karena tertawa berfungsi sebagai isyarat untuk hubungan sosial dan pembentukan hubungan.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan, lelucon dan tawa penting dalam membuat kesan pertama yang baik dengan seseorang yang belum pernah Anda temui.

Tertawa juga dikaitkan dengan memfasilitasi hubungan dengan orang asing yang dapat memperkuat ikatan sosial dan pada gilirannya, membuat Anda lebih menarik bagi orang lain.

Sebuah artikel tahun 2004 menemukan bahwa orang-orang 30 kali lebih mungkin tertawa dalam kelompok daripada sendirian.

Ini artinya, tertawa merupakan respons dari situasi sosial.

Otak dapat mengenali tawa yang terkait dengan orang lain dan memprosesnya secara berbeda. Sebuah studi kecil tahun 2013 mengidentifikasi tiga jenis tawa:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com