KOMPAS.com - Saat melewati masa kedaluwarsa atau dalam kondisi tertentu, jamur bisa tumbuh pada roti. Bagi sebagian orang, ini bukanlah masalah.
Ketimbang membuangnya, hanya dengan memotong bagian yang berjamur, maka roti dianggap aman untuk dimakan. Padahal, jika melakukan ini, Anda berisiko menjadi korban pembusukan makanan.
Sebagian besar jamur yang muncul pada makanan, bisa dibilang merupakan salah satu kerajaan tersembunyi di Bumi yang terpisah dari hewan dan tumbuhan, sebagai eukariota.
Baca juga: Ada Jamur di Paru-paru? Ilmuwan Sebut Bukan Tanda Infeksi, Ini Penjelasannya
Jamur lendir, organisme yang dapat berkumpul untuk membentuk koloni dan bergerak di sekitar lingkungan, tidak termasuk dalam kelompok ini, karena sebenarnya mereka adalah sejenis amuba.
Tergantung pada makanannya, jamur dapat meresap jauh ke dalam makanan menggunakan rangkaian akar yang disebut hifa yang menyebar dengan sangat mudah melalui makanan lunak, seperti roti.
Beberapa di antaranya memang aman dimakan dan bahkan dipilih oleh manusia untuk dikonsumsi, termasuk yang digunakan untuk membuat keju biru dan kecap.
Namun, ada banyak jamur lain yang harus dihindari dan jika Anda memakan tubuh buahnya yang terlihat atau hifa yang tersembunyi, Anda dapat berisiko mengalami kondisi darurat medis.
Masalahnya, pada sebungkus roti yang Anda simpan, kecil kemungkinannya hanya satu potong roti yang berjamur.
Melansir IFL Science, jamur yang tampak pada permukaan roti, menunjukkan jamur telah mencapai tahap reproduksi dan mengirimkan spora yang akan dengan mudah dan cepat mulai menyebar ke dalam rongga-rongga roti.
Meskipun tidak semua spesies jamur berbahaya, hampir tidak mungkin menemukan perbedaan antara jamur baik dan jamur buruk.
Baca juga: Berumur 635 Juta Tahun, Fosil Jamur Darat Tertua Ini Ungkap Masa Lalu Bumi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.