Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang Nobel Kimia 2020, Apa Itu CRISPR Gunting Kode Kehidupan?

Kompas.com - 08/10/2020, 10:45 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020 adalah Emmanuelle Charpentier dari Max Planck Unit for the Science of Pathogens, Berlin, Jerman dan Jennifer A. Doudna dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

Keduanya adalah tokoh di balik teknologi modifikasi gen termaju saat ini yaitu CRISPR/Cas9.

CRISPR disebut juga gunting kode kehidupan. Teknologi ini membantu para ilmuwan mengubah DNA hewan, tanaman, dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi dan hanya dalam hitungan minggu.

Temuan gunting kode kehidupan ini juga membuka peluang bagi terapi kanker baru dan penyakit-penyakit lain yang diturunkan secara genetik.

Namun karena teknologi CRISPR/Cas9 ini pula, pada 2018 seorang ilmuwan China menciptakan bayi pertama yang diedit gennya dan berakhir bui pada 2019.

Saat itu, apa yang dilakukan ilmuwan China ini sangat mengejutkan dunia dan memicu perdebatan etis yang sangat terkait dengan penggunaan teknologi ini.

Lantas, apa itu CRISPR/Cas9 dan kenapa sangat kontroversial?

Baca juga: Nobel Kimia 2020 Diraih 2 Ilmuwan Penemu Gunting Kode Kehidupan

Cara kerja gunting kode kehidupan

Jika diibaratkan, DNA itu seperti buku petunjuk penting untuk menelusuri kehidupan di planet kita. Sementara CRISPR/Cas9 membantu menargetkan wilayah dalam materi genetik.

Dilansir CNN, Rabu (7/10/2020), dengan menargetkan wilayah dalam materi genetik, ini membantu para ilmuwan mengubah dan melumpuhkan gen tertentu atau memasukkan materi genetik baru di wilayah yang telah ditentukan tersebut.

Cas9 adalah sejenis protein yang dimodifikasi, bertindak seperti gunting yang dpaat memotong bagian untai DNA.

CRISPR adalah kependekan dari clustered regularly interspaced short palindromic repeats, yakni urutan DNA berulang dalam genom.

"Doudna dan Charpentier menunjukkan bahwa CRISPR bekerja seperti gunting yang dapat ditargetkan untuk memotong urutan DNA tertentu," kata Andrew Holland, asisten profesor di Departemen Biologi Molekuler dan Genetika di sekolah kedokteran Johns Hopkins.

"Setelah pemotongan dilakukan, kode DNA memungkinkan untuk diubah. Ini memungkinkan para ilmuwan mengubah kode DNA dengan menargetkannya sehingga dapat memahami dan mengobati penyakit genetik," jelas Andrew.

Kedua pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020Twitter/Nobel Prize Kedua pemenang Hadiah Nobel Kimia 2020

CRISPR/Cas9 sudah dilakukan di hampir semua organisme, termasuk tumbuhan, mikroba, hewan, dan manusia.

"Apa yang dilakukan sistem adalah dapat mengenali gen spesifik tertentu dalam dan memperbaiki mutasi. Kita dapat melakukan copy paste atau beberapa pengeditan seperti kita mengedit teks. Sistem dapat mengedit genom dan mengubah properti gen," kata Charpentier pada tahun 2016 ketika diwawancarai oleh CNN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com