Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Ini Membedah Isi Perut Katak Beracun saat Masih Hidup dan Memakannya

Kompas.com - 30/09/2020, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Studi baru yang diterbitkan jurnal Herpetozoa melaporkan nasib malang seekor katak yang dimangsa ular kukri pita kecil (Oligodon fasciolatus) di Thailand.

Mungkin ini adalah kematian terburuk dan paling mengerikan antara predator dan mangsanya.

Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa setelah ular menangkap dan melilit katak, reptil itu menggunakan giginya yang panjang dan tajam untuk membelah perut katak dan mengeluarkan organ dalamnya, sebelum memasukkan seluruh kepalanya ke dalam mulut.

Saat ular melakukan aksinya, si katak malang masih hidup.

Baca juga: Bertelur Tanpa Pejantan, Sanca 65 Tahun Ini Jadi Induk Ular Tertua

Strategi makan yang mengerikan seperti ini belum pernah tercatat pada spesies ular. Pasalnya, kebanyakan ular menelan mangsanya secara utuh.

Namun, kejadian yang direkam oleh tim peneliti Denmark-Thailand yang dipimpin oleh Henrik Bringsøe berhasil mendokumentasikan interaksi predator-mangsa yang mengerikan ini.

Dalam setiap momen mengerikan yang berlangsung berjam-jam itu, katak berjuang keras untuk melarikan diri. Namun itu sia-sia.

Katak yang tidak beruntung itu termasuk dalam kelompok umum katak bintik-hitam Asia, Duttaphrynus melanostictus.

Katak D. melanotictus dikenal memiliki racun kuat yang dikeluarkan dari kelenjar di leher dan punggung.

Ada kemungkinan, ular membedah perut katak D. melanotictus untuk menghindari racun mematikannya.

Namun, pada suatu kesempatan seekor ular dewasa terekam menelan seekor katak kecil D. melanotictus secara utuh.

Mungkin saja katak yang lebih kecil tidak begitu mematikan dibandingkan yang lain, atau bisa jadi ular kukri telah beradaptasi dengan terhadap racun katak.

Baca juga: Studi Sebut Manusia Punya Kemampuan Deteksi Ular Berbisa

Jika yang terakhir benar, maka bisa jadi pembedahan adalah cara untuk membuat mangsa yang lebih besar lebih mudah dicerna.

"Saat ini, kami tidak dapat menjawab semua pertanyaan ini, tetapi kami akan terus mengamati dan melaporkan ular yang menakjubkan ini dengan harapan kami akan mengungkap lebih lanjut hal menarik soal biologi mereka," kata Bringsøe dalam sebuah pernyataan.

"Anda akan senang mengetahui bahwa ular kukri, untungnya, tidak berbahaya bagi manusia. Namun, jangan sampai juga kita digigit mereka karena dapat menimbulkan luka besar dan mengeluarkan banyak darah. Gigi ular kukri dirancang untuk menimbulkan luka daripada tusukan, jadi jari Anda akan terasa seperti terkoyak jika digigit mereka," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Selasa (29/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com